Showroom motor sport, Barcelona 21.00 PM.
Kedua mata Gina berbinar menatap calon sepeda motornya yang sedang di cat hitam pada seluruh bodynya, entah kenapa Gina merasa tak suka dengan kombinasi warna asli sepeda motor itu dan memilih untuk mengubahnya menjadi warna hitam, warna kesukaannya.
Sepeda motor Yamaha All New R 15 Monster Energy yang biasa digunakan untuk balapan di sirkuit adalah pilihan Gina, meskipun harus sedikit menguras tabungannya namun Gina tak menyesal. Pasalnya ia langsung jatuh cinta saat melihat motor itu pertama kali satu jam yang lalu. Setelah semua pembayaran selesai dan proses pewarnaan kembali motor itu finish Gina diperbolehkan membawa pulang motor barunya.
"Karena motor ini masih baru kau masih mendapatkan garansi selama satu tahun dari toko ini, jadi seandainya terjadi sesuatu pada motor ini kau bisa datang kembali ke toko dengan membawa semua dokumen lengkapnya,"ucap seorang manager pada Gina saat menyerahkan kunci motor.
Gina tersenyum. "It's ok, aku akan menjaga dengan baik motorku. Jadi aku tak perlu datang lagi ke tempat ini."
Sang manager tersenyum mendengar sesumbar Gina yang kini sudah berpakaian seperti pria. "Jangan sombong anak muda, para pembeli yang sebelumnya banyak yang bicara sepertimu dan faktanya mereka tetap kembali ke tempat ini."
Gina menoleh, menatap tajam ke arah kedua mata sang manager. "Aku tidak sombong, ucapanku tadi adalah bentuk doa yang kupanjatkan pada Tuhan."
"Semoga saja Tuhan mendengarkan doamu anak muda, baiklah kalau begitu kau sudah bisa membawa pulang motormu. Sepertinya cat pada seluruh body motormu sudah kering,"sahut sang manager kembali mengalihkan pembicaraan.
Gina mengangukkan kepalanya penuh semangat saat mendengar motor barunya disinggung, kedua mata Gina langsung berbinar melihat motor barunya yang nampak garang dengan warna hitam legam diseluruh bodynya. Sunggung terlihat sangat gahar jika dinaiki seorang wanita.
Karena semua urusannya sudah selesai Gina pun mulai menaiki motor impiannya dengan hati-hati di depan showroom sekaligus bengkel motor itu, sebelum memasukkan gigi Gina memejamkan kedua matanya perlahan sampai akhirnya Gina pun melesat pergi dengan motor barunya yang cukup mengintimidasi motor-motor lainnya itu. Malam ini Gina ingin berputar-putar di kota Barcelona dengan Blacky motor barunya, lusa adalah hari pertamanya bekerja dan malam ini Gina ingin mendekatkan dirinya dengan motor yang baru dibelinya itu. Sebelum datang ke showroom motor Gina pergi ke tempat dimana lowongan kurir berada, beruntung Gina datang tepat waktu sehingga ia berhasil mendapatkan kesempatan langsung bertemu dengan atasannya untuk melakukan interview selama hampir sepuluh menit. Dari interview yang cukup singkat itu Gina akhirnya mendapatkan pekerjaannya, meski gajinya tidak terlalu besar namun Gina menerimanya dengan ikhlas karena jam kerjanya yang tidak terlalu padat. Jadi kedepannya Gina masih bisa mencari pekerjaan lainnya di sela waktunya, hitungan kerja yang akan Gina ambil adalah per jam. Bayarannya pun juga berdasarkan lama waktu ia bekerja sehingga Gina bisa lebih fleksibel, setidaknya dengan pekerjaan barunya itu Gina bisa mendapatkan sedikit pemasukan.
Angin malam kota Barcelona terasa dingin saat menerpa wajah Gina, penjelajahan Gina akhirnya berhanti di pantai Barceloneta. Sebuah pantai yang cukup indah yang didesaki para wisatawan asing ataupun wisatawan lokal, Gina tak turun dari motor barunya. Ia lebih memilih tetap berada diatas motor karena hanya ingin berhenti sejenak saja untuk minum dan beristirahat sebelum melakukan perjalanan lagi. Sembari menunggu energinya kembali Gina memilih bermain dengan ponselnya, kedua matanya menyipit saat melihat sebuah artikel yang baru di terbitkan oleh sebuah portal berita yang cukup ternama di Barcelona.
"Diego Alvarez Sanders putra pertama pasangan Julian Sanders dan Vanessa Sanders akan segera melangsungkan pertunangan dengan kekasihnya dan pesta pertunangan ini disebuat sebagai salah satu pesta penting karena akan dihadiri oleh para pejabat penting kota Barcelona termasuk Massimo Del Cano sang Don Juan berdarah dingin yang selama ini memegang kekuasaan di Barcelona,"ucap Gina pelan membaca artikel yang baru muncul di ponselnya itu, senyum Gina mengembang saat melihat tulisan yang menyebutkan Diego Alvarez adalah anak pertama Julian Sanders. Hati Gina pun terasa panas seketika, amarahnya kembali datang.
Saat Gina sedang mengutuk tindakan keluarga Sanders yang menjadikan Diego sebagai anak pertama keluarga itu tiba-tiba Gina mendengar percakapan para gadis muda yang duduk tak jauh dari tempat Gina, mereka membicarakan Massimo Del Cano yang di gadang-gadang akan muncul setelah menghilang cukup lama dari publik. Karena tak terlalu jelas dan tak tertarik dengan pembicaraan para gadis itu Gina pun memutuskan untuk memacu motornya kembali mengarungi jalanan kota Barcelona untk menghilangkan rasa sesak yang menghimpit dadanya karena artikel yang baru ia baca.
"Lihat saja, aku akan membuat kalian menyesal Sanders. Aku akan membuat kalian menyesal karena tak mengakui ibuku sebagai menantu di keluarga kalian, akan kupastikan kalian menangis darah atas apa yang sudah kalian lakukan pada ibuku. Terutama kau pria tak tahu malu, Julian Sanders. Aku sangat membencimu, Julian. Sangat membencimu, kau harus membayar hutang padaku atas kematian ibu,"ucap Gina dalam hati, Gina terus mengutuk keluarga ayahnya sepanjang jalan. Kebenciannya pada keluarga Sanders pun semakin meluap saat ini, rasa rindu pada sang ayah yang belum pernah ia temui itu berubah menjadi rasa benci yang sangat besar.
Bersambung