Lina memeluk erat tubuh Axel. Dia menumpahkan seluruh air matanya pada dada bidang pria yang sudah lama ini menjadi suaminya. Haru dan bahagia, sungguh mampu melupakan kejadian siang tadi di Bandung. Sedikitpun dia tidak akan pernah menyangka jika harapannya menjadi nyata. Tuhan benar-benar telah ah mengabulkan apa yang menjadi doa di dalam diamnya.
"Tanpa kamu minta berkali-kali, sudah pasti aku memaafkanmu, Xel. Karena aku mencintaimu tulus dari dalam hatiku, bukan karena ketampananmu ataupun kekayaanmu. Seperti apapun kau, jadi jelek bahkan jatuh miskin sekalipun, selama itu kamu aku tetap mencintaimu," ucap Lina, menunjukkan betapa dia terbudak oleh cintanya Axel.
"Terima kasih Lina. Mulai saat ini aku berjanji dan berusaha akan menjadi suami yang baik untukmu. Aku akan menjagamu tidak menyakitimu dan akan selalu melindungimu," ucap Axel bersungguh-sungguh.
***