Chaliya berjalan dengan sedikit terburu-buru setelah turun dari angkot. Entah, dia makan apa kemarin. Tiba-tiba saat ia sudah siap dan mau berangkat, mendadak perutnya mules saja sampai dua kali. Jadi, dia berangkat sampai mepet waktunya. Tapi, siapa sangka, saat ia hendak masuk ke gerbang perusahaan seorang wanita menarik lengannya dan membawanya agak jauh dari perusahaan yang kiranya tidak terjangkau oleh cctv.
"Siapa kau sebenarnya, hah?" tanyanya dengan ketus.
"Aku? Kau masih menanyakan hal yang sama saja, Nyonya BOS. Aku adalah Chaliya. Tapi, sebenarnya ya Alea. Mau apa kau? Menyelidikiku? Tak perlu repot-repot, atau mengandalkan suamimu yang seorang Intelijen tingkat tinggi," jawab gadis itu sambil tertawa miring.