"Kamu boleh menggunakan kamar mana saja yang kau mau. Di kamar ku mungkin?" tawar Jevin. ia benar-benar menghargai tamunya. Namun, tidak tahu bagaimana caranya. Jadi, ia memberikan kebesan memilih. Mana baginya yang paling nyaman.
"kita sama-sama tidur di sofa saja," jawab Axel dengan cuek. Baginya, kamar mana pun juga tidakakan ada yang nyaman selain kamarnya sendiri.
"Oke, kuambilkan bantal dan selimut dulu saja kalau begitu."
Setelah mematikan lampu ruangan dan menggantinya dengan lampu remang-remang dari meja makan mereka semua bersiap bersiap untuk tidur. Mungkin lelah atau bagaimana, tidak sampai lima menit Axel meletakkan kepalanya ia sudah langsung terlalap saja. Lain halnya dengan Jevin. pikirannya melayang ke mana-mana.