Satu kancing pertama sudah terlepas. Kini Ketika ia memgang kancing baju di bawahnya Axel menatap dalam ke mata Alea. Keduanya sama-sama membisu.
"Apakah kau yakin, mau melakukannya denganku?" tanya Axel dengan tatapan mata sayu.
"Jika memang kau bersungguh-sunggu dengan janjimu, maka aku tidak akan pernah keberatan," jawab Alea yakin.
Axel diam sesaat. Cukup lama dia berada dalam posisi itu. bahakan, tangan kanannya masih ia kletakkan di atas dada Alea, sementara tangan yang lainnya ia gunakan untuk bertumpu, menopang tubuh.
"Maaf. Aku khilaf. Aku benar-benar tulus mencintaimu. Tapi, bukan berarti aku meminta kehormatanmu begitni. Apalagi, baru tadi kita jadian, kan? Maafkan aku Alea." Axel mengankat tubuhnya. Setelah dia berada dalam posisi duduk tegap di pinggir ranjang, ia menarik kedua lengan Alea sehingga keduanya berhadapan.