"Dick, kita ngobrol sambil duduk pada ayunan itu, Yuk!" ajak Chaliya.
Dicky menyetujui begitu saja. Mereka berdua berjalan beriringan berjalan menuju ke arah ayunan tersebut.
"Sudah berapa lama kamu tidak tinggal di rumah ini?" tanya Chaliya memulai percakapan. Sengaja Dia tidak memerlukan hal-hal yang terlalu berat untuk dipikirkan membicarakan sesuatu yang ringan saja karena bagaimanapun, otak juga perlu di-refresh supaya tidak monoton memikirkan yang itu-itu saja.
"Sejak aku tergila-gila sama kamu nggak tahu kapan tepatnya. Yang jelas sejak itu aku lebih suka tinggal di rumahmu daripada di rumahku sendiri."
Chaliya tersenyum. "Terima kasih ya sudah mencintai aku dengan tulus."
"Terima kasih juga sudah mau membalas cintaku."