Merasakan tatapan aneh dari Arabella, Dicky merasa sedikit canggung.
"Duduklah, Sayang! Ayo, kita makan bersama!" seru Chaliya.
Meskipun Dicky sudah duduk, Arabella masih saja terus memandangi pria yang begitu mirip dengan mendiang kakaknya itu.
"Arabella Samuel kenalkan dia adalah Dicky, suamiku," ucap Chaliya. Memperkenalkan.
Arabella tersenyum, mengangguk pelan memberi hormat.
"Sayang dia arabella adiknya mendiang tunanganku dulu," ucap Chaliya. Sengaja Dia berkata seperti itu supaya arah bola tidak merasa bahwa kakaknya telah dilupakan begitu saja setelah mendapatkan penggantinya. Terlihat jelas sepatu di mata gadis itu meskipun suaminya sangat mirip dengan kakaknya dulu, tidak rela seperti jelas terlihat.
"Halo, Arabella. Senang bertemu denganmu. Kau tidak perlu jumping kepadaku bersikap wajar. Jika Chaliya kakakmu, maka akupun juga kakakmu."
"Iya, Kak. Terimakasih."