"Iya, kau memang bersalah. Tapi, itu dulu. Tidak perlu terlalu mengingat hal itu. Fokus dengan kehidupan sekarang. Kalian... Kita semua sudah bersatu menjadi sebuah keluarga besar yang bahagia dan kuat. Sukuri saja. Ingat, hal seperti dulu jangan sampai terulang lagi..oh, iya... Kenapa tifak menjodohkan Arabella dengan Marcell saja?"
"Telat, Pa. Aku audah menjodohkan dia dengan keponakan sahabatku. Sepertinya mereka saling suka," jawab Elizabeth.
Kakek Hardi menoleh memandang putrinya dengan tatapan kesal. Kemudian dia berkata, "Untuk hal ini kau juga mengerjakannya sendiri, tidak membicarakannya dulu dengan papa."
"Aku melakukan ini kan dulu sebelum bapak berdamai dengan mereka," Elizabeth berlagak tenang padahal Ia panik takut kena marah lagi.