Sementara Mawar Sangat syock berat, dan sempat tidak berani keluar rumah jika memang tidak mendesak keadaanny.
Lain halnya dengan Chaliya. Dia tetap tenang dan merasa dejavu dengan kepala manusia yang menggelinding dalam rekaman tersebut.
"Cha... Dwi bodyguard mu itu... " ucap Mawar, saking syocknya dia sampai tdak melanjutkan kalimatnya.
'Dia adalah psikopat. Apa sih masalahnya? Dia tidak lama tertindas, segera menemukan penolong, dan sosok saudara baru yang banyak. Tapi, kenapa? Hanya demi ambisinya dia bahkan rela membunuh sahabatnya sendiri... Sementara aku dulu, sahabatpun tidak punya,' batin Chaliya.
"Ting tong!"
Mendengar bunyi bel di rumahnya sendiri Mawar sampai terkejut. Mungkin karena pikirannya terlalu terfokus dengan adegan dalam rekaman yang baru saja dilihat.
Cukup lama dia memandang Chaliya yang nampak diam dengan tatapan kosong. Karena kakinya masih berat untuk melangkah, ia melihat siapa yang datang melalui cctv yang terhubung dengan ponselnya.