"Sudahlah ini hanya sebuah kopi dan gula. Tidak perlu dipermasalahkan lagi. Bagaimana kalau kita jalan-jalan aja sekarang?" tawar Dicky sambil kerangkul dan mengecup pipi Chaliya.
"Astaga, Dick! Kamu ini baru saja tiba di rumah Apakah kamu tidak lelah?" tanya Chaliya khawatir.
"Kamu kenapa panik seperti itu? Bukankah sudah kukatakan, melihat kamu aja aku sudah hilang capeknya."
"Kamu, ih!" ucap Chaliya gemas.
Kemudian Diki meraih pinggang Chaliya, dan berjalan bersama keluar menuju mobil.
Tiba di tempat tujuan, sambil menunggu pesanan mereka berdua datang, Chaliya menceritakan semua keanehan Dwi akhir-akhir ini. Bahkan, dia juga menunjukkan rekaman CCTV sebagai penguat atas apa yang ia rasakan.