"Mau ke mana kau? Aku takut sendiri," ucap Chaliya sambil memegang erat pergelangan tangan kanan Dicky dengan kedua tangannya.
"Aku mau ganti baju dulu, Sayang."
"Jangan tinggalkan aku sendiri," ucapnya memohon.
"Aku hanya mandi dan ganti baju, cuma sebentar kok." Dicky memandang Chaliya. Berharap agar dia bisa mengerti.
Chaliya memang tidak langsung melepaskan genggaman tangannya. Masih menunggu beberapa waktu akhirnya benar-benar melepaskan pergelangan Dicky. "Jangan lama-lama," ucapnya lirih.
Dicky mengangguk pelan. Menyempatkan memegang kepala Chaliya dan meninggalkan kecupan di keningnya.
Chaliya bersandar sambil melipat kaki dan memeluk lututnya. Ia mulai merasa was-was. Seperti ada mata yang tengah mengawasinya.
Pertama, Chaliya mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Tidak ada apa-apa. Namun, di sebuah sudut kosong, meskipun tidak dia tidak nampak apapun. Tiba-tiba saja bulu kuduknya terasa berdiri.