Elizabeth diam. Ia mencoba memikirkan. Saat resepsi tadi juga sudah jelas, apa saja yang jadi mahar dan maskawinnya.
"Maaf, jika aku salah. Terimakasih aku harus pergi," ucap Elizbath.
Chaliya bermaksud mengantar tamunya hingga depan pintu. Tapi, baru saja Elizabeth melangkah. Dari dalam sana terdengar suara tanginsan bayi.
"Aku tidak salah denga, kan?" ucap Elizbath menatap Chaliya dan Dicky bergantian. Tanpa menunggu jawaban dari mereka, dia langsung berlari ke dalam dan melihat.
"Cucuku!" teriak Elizabeth saat melihat putra Axel baru saja di ganti popoknya.
Bayi itu terus menantis meskipun sudah digendong oleh suster dan diberi susupun juga menolak. Namun, begitu Elizabeth yang menggendongnya, dia langsung diam.
"Iya, dia adalah cucuku. Ini anak Axel dan Lina, kan?" ucap Elizabeth. Sambil menatap Chaliya dengan tatapan tajam.
"Oh, ketahuan, ya? Baiklah. Saya tidak akan berpura-pura lagi. Karena kau sangat ingin tahu, aku akan katakan.