"Aku ikut, Ma," ucap Lina penuh harap.
"Kamu di rumah saja, Lin. Kondisi kamu masih belum sepenuhnya baik. Jadi, kamu istirahatlah yang baik, oke?" ucap Elizabeth. Bagaimana pun, ia berusaha menjaga kondisi mental menantunya.
"Tapi, Ma… " ucap Wanita itu dengan muka melas.
"Tapi, apa? Apakah kau akan membantah mama? Bagaimana jika hal buruk mengenaimu dan anakmu? Mana bisa, kau tanggung jawab sementara mama sudah meminta kau agar baik-baik diam di rumah." Elizabeth menatap menantunya dengan tatapan serius. Kemudian, wanita itu melangkah mendekati Lina. "Patuhi mama jika kau masih menganggap mama ini adalah mertuamu. Aku akan segera membawa Axel pulang ke rumah secepatnya jika urusan sudah kelar, oke?"
Lina mengangguk patuh. Tapi, pikirannya tetap saja merasa tidak enak. Entah kenapa, rasanya, masalah Axel lebih serius daripada menabrak seseorang. Sepertinya ada masalah yang jauh lebih besar dari itu.
