Chaliya hanya diam. Dia benar-benar marah, dan sebagai wanita, jelas ia merasa tersinggung. Sebab, dia tau siapa Axel seebnarnya. Di matanya, pria itu tak lebih dari sekedar pria rendahan di balik jabatan yang ia miliki, namun, sebenarnya, ia tak memiliki pendirian. Memperlakuka wanita seperti barang, membuang yang lama karena baginya tak memberi banyak kepuasan hanya untuk wanita baru yang ia pandah jauh lebih baik dari pada miliknya yang ada di rumah.
"Aku ragu, apakah sekarang ini aku tengah berhubungan dengan manusia atau bukan, mungkinkah aku berhubungan dengan seekor iblis?" ucap Chaliya, yang membuat Axel kian meradang. Ia mencekik wanita itu lebih kencang dari sebelumnya. Padahal, ia sempat mepelaskan cekikan di leber Chaliya.