"Iya, benar. Anda siapa?" tanya wanita itu lagi.
"Saya Chaliya Rose. Bisakah bertemu dengan beliau?"
Wanita itu yang semula hanya memandnag wajahnya saja, kini pandangannya jika menyelidik ke bawah hingga tas. Nampak kegaguman terlihat dari ekspresinya. Lalu kemudian ia berkata, "Saya masuk dulu ke dalam, untuk meminta izin.
Chaliya hanya mengangguk, dan melempar senyum serta memberi jawaban singkat. "Ya."
Tidak lama kemudian, wanita mud aitu pun kembali dengan sedikit buru-buru dan membuka pintu pagar. "Anda silahkan masuk," ucapnya.
"Terimakasih," jawab Chaliya sambil tersenyum ramah. Di sana, dia langsung disambut oleh pelukan hangat dari Arabella yang nampak jauh lebih dewasa dari sebelumnya.
"Kak Chaca! Kau ingat juga pada kami. Ke mana saja kau selama ini menghilang tanpa kabar. Kukura, setelah kematian kakakku, dan kau menolak menikahi dengan kak Axel kau sudah akan melupakan kami untuk selamanya," ucap gadis mud aitu terus erat memeluk tubuh Chaliya.