Axel terjaga ketika hari sudah memasuki senja. Ia meraba-raba kasur sebelahnya, mencari sosok Chaliya yang baru saja dia renggut keperawanan. Namun, nihil. Hanya ada bercak merah darah perawan gadis itu di atas kasur.
Bahkan ketika ia duduk, dan mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan, wanita itu juga tak nampak di sana.
Awalnya, pria itu berpikir mungkin gadis itu berada di ruangan lain, mandi atau bahkan mungkin di dapur menyiapkan makan malam untuk dirinya.
Tapi, sekali lagi dia harus kecewa. Sebab, yang berada di dapur adalah bibi pengurus rumah bukanlah Chaliya.
"Bi, sendirian saja?" tanya pria itu dengan wajah kucel dan sesekali mengucek kedua matanya yang masih terasa lengket.
Seketika wanita berusia 37 tahun tersebut menoleh ke belakang. Melihat ke arah tuan mudanya yang masih nampak ngantuk dengan penampilannya yang kucel.