"Ku akui aku memang tergila-gila padamu, Cha. Tapi, pikiran buruk untuk membunuh Andra atau ingin dia segera mati sedikitpun tidak terlintas di benakku. Apalagi, setelah kutahu kalau dia adalah saudaraku seayah. Walau beda ibu. Aku juga sama sedih dan terpukulnya seperti dirimu," jelas Axel.
"Hahaha! Omong kosong. Siapa yang percaya sama kamu? Hanya orang bodoh! Jika memang kau tahu apa yang Andra butuhkan, kenapa kau tidak melakukn tes kecocokan sum-sum tulang belakang? Kemungkinan cocok juga 80% karena kalian satu ayah. Tapi, kau diam saja!"
"Itu karena dia… " Axel tidak meneruskan kalimatnya. Dia teringat pesan mendiang Andra sebelum kepergiannya, saat mereka di kamar berdua, agar merahasiakan dari siapapun termasuk Chaliya.
"Ini sudah fatal. Dokter baru tahu, maka itulah alasaku kenapa aku melarang siapapun mencari donor sum-sum tulang belakang untukku. Biarlah aku begini saja menunggu kematianku," ucap Andra kala itu.