"Baiklah! sudah, ayo kalau memang mau pergi," ucap Reyna kesal. Beruntung sekali dia makannya cepat. Jadi, tidak banyak makanan yang mubadzir akhirnya.
"Kita mau ke mana? Apakah pergi ke kantor cabang?"
"Tidak. Kita langsung ke Jakarta saja."
Merasa ada yang tidak beres dengan sepupunya, Reyna hanya diam saja. ia tidak berani berkata sepatah pun atau, jika moodnya jelek, akan mengancam memotong bonusnya.
"Kita langsung kembali ke Jakarta, Pak," ucap Axel dengan muka jengkel.
"Baik, Tuan," jawab supir itu. kemudian menyalakan mesin mobil dan melakukan kendaraan dengan cepat seperti yang Axel perintahkan.
Sepanjang perjalanan Axel terus menekuk mukanya. Wajahnya nampak seram jika seperti ini. Reyna yang sering bertingkah konyol dan berani pada sepupunya saja sampai tidak berani mengeluarkan suara. untuk bernapas aja berhati-hati takut terdengar dan akan menambah kemarahan pria di sebelahnya.
"Pak, kita putar balik saja. Kembali ke tempat yang tadi," ucap Axel tiba-tiba.