"Dua rius malah. Tenang saja, aku baik-bai k saja. mungkin karena aku kecapean dan kurang tidur."
"Baiklah."
Tidak seperti biasa. Andra yang biasanya selalu banyak bicara dan bercanda kini hanya dia. Saja, bahkan, baru saja mobil yang Sisca kemudian memasuki jalan tol Andra juga sudah tertidur. Tapi, gadis itu hanya diam. Mungkin benar jika dia kecapeaan dan kurang tidur. Makanya tubuhnya jadi meriang begitu.
Setelah satu jam berada di jalan tol, mereka pun tiba di kota kembang juga. seolah tahu kalau sudah tiba di kantor, Andra pun terjaga. Namun, sepertinya sakit pada kepalanya terasa kian parah saja.
"Kita sudah sampai, ya Sis?" tanyanya dengan suara berat. Kondisinya nampak kian memburuk.
"Iya, kita sampai. Kamu yakin mau bekerja, Ndra?" tanya Sisca lagi yakin.
Andra tidak menjawab. Ia tak bisa lagi berpura-pura. Sakit di kepalanya semakin menjadi saja. "Aduh!" keluhnya sambil memegangi kepanlanya.