Sajadah merah episode 182
فَضَرَبْنَا عَلَىٰ آذَانِهِمْ فِي الْكَهْفِ سِنِينَ عَدَدًا
Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu." Tanvir diam-diam memperhatikan ayahnya, pria itu selalu menutup mata saat dirinya mulai melakukan hafalan, hingga dia mengira kalau sang ayah sedang tidur.
Maulana membuka matanya saat putranya tersebut berhenti menghafal,"Tanvir, jangan katakan kalau kamu hanya hafal satu ayah saja!"
"Tidak ayah, aku hafal 10 . aku hanya heran dengan ayah, kenapa ayah selalu menutup mata saat, aku pikir ayah sedang tidur," bantah Tanvir tidak terima karena dikira tidur.
"Lanjutkan, ayah tidak tidur. Ayah hanya mendengarkan kamu mengaji saja, siapa tahu pelfalan kamu ada yang salah, hingga ayh harus membetulkannya," balas Maulana. Tanvir mengangguk, ia pun mulai melanjutkan hafalannya.
ثُمَّ بَعَثْنَاهُمْ لِنَعْلَمَ أَيُّ الْحِزْبَيْنِ أَحْصَىٰ لِمَا لَبِثُوا أَمَدًا