Episode 120
Zaida mengangguk, ia berjanji tidak akan pernah melakukan sesuatu yang akan membuat suaminya kecewa lagi terhadapnya, dia akan berusaha menjadi ibu dan istri yang baik meski pasti akan terasa sangat sulit. Tapi kalau pun tidak bisa maka jangan sampai melampiaskan pada bayi mungil tersebut.
Tanvir tetawa ketika berada dalam gendongan wanita itu, tangannya menggapai-nggapai ingin meraih wajah cantik sang ibu, seakan bayi itu tahu bahwa wanita yang menggendongnya itu sebenarnya bukan orang yang jahat hanya sedang khilaf saja.
Drrt…
Drrt…
Maulana meraih ponsel di sakunya, dahinya berkerut membaca nama orang yang menelponnya, ia pun menjawab panggilan telpon tersebut,"Assalamualaimu."
"Pak, saya dari Mizuruky cabang. Perasaan sedang ada masalah, pak. Ada yang melakukan penggelapan dana bahkan menjaminkan sura-surat penting perusahaan telah digadaikan di bank. Pak, perusahaan akan bangkrut kalau kita tidak bisa melunasi hutang di bank."
