MY CRAZY BOSS 0.1
==Mual?==
"Mendengarnya membuat kepalaku terasa pusing. Jadi, jika aku melakukan itu padanya ... aku tidak salah, 'kan?" -Krystal J.
Krystal terbangun saat ia merasakan sebuah benda basah yang menjilati area wajahnya. Mengerjapkan matanya berulang kali dan mencoba untuk duduk dengan bersandar pada sandaran kasur, mencoba mencari kenyamanan untuk punggungnya yang terasa sedikit nyeri. Pandangannya masih mengabur namun, ia masih bisa menangkap objek berbulu putih yang kini berada di pangkuannya dan menggeliat manja padanya. Krystal mengelus bulu-bulu lembut yang ada pada anjing putih itu dengan sayang.
"Lepaskan tangan kotormu itu dari anjingku, gadis liar?!" teriak Sehun dengan mata tajam yang mengarah pada tangan Krystal. Gadis itu tersentak dan langsung mendongakkan kepalanya, melihat sosok yang kini berdiri di dekat meja dengan tangan yang bertopang pada salah satu sisi meja, dengan air yang menetes dari rambut laki-laki itu.
"AAAAAAAA!!"
Tak peduli dengan anjing putih yang berada di pangkuannya, Krystal menyibak selimut yang menutupi setengah tubuhnya dengan sedikit kasar untuk melihat kondisi pakaiannya. Membuat anjing mungil menggemaskan yang berada di pangkuannya terhempas jatuh. Sehun yang berada tak jauh dari ranjang-tempat Krystal berada- pun dengan segala kesigapannya menangkap hewan mungil itu dengan kedua tangan kekarnya.
Dahi Krystal mengernyit ketika matanya menangkap kondisi pakaiannya yang telah berganti menjadi baju biru khas rumah sakit. Ia bertanya-tanya akan siapa gerangan yang menggantikan bajunya. Kini, antara batin dan pikirannya kembali beradu memikirkan siapa gerangan yang menggantikan bajunya.
"Yya!! Nappeun namja*!!" teriak Krystal keras saat salah satu pikirannya membentuk suatu kesimpulan yang membuat tubuhnya merinding seketika.
Tidak mungkin ia yang menggantikan bajuku, kan? Krystal membatin, membayangkan kemungkinan-kemungkinan yang mungkin saja bisa terjadi.
"Neo michyeosso*?! Kau tiba-tiba saja berteriak lalu membuang anjingku sembarangan dan sekarang kau memanggilku laki-laki mesum?! Asal kau tahu! Kau sudah merepotkanku sejak kemarin malam. Kau bahkan tak berterimakasih padaku dan malah memanggilku gila dan mesum. Apa kau sudah tak waras? Atau rasa empati dan simpatimu sudah menghilang? Seharusnya kemarin malam aku meninggalkanmu saja di sana. Dasar tidak tahu diuntung," omel Sehun pada Krystal membuat mata Krystal menajam, memberi peringatan pada laki-laki itu agar tak terus mengomel layaknya ibu-ibu yang tak mendapat uang belanja selama sebulan.
Sialan! Laki-laki itu tiba-tiba muncul tanpa memakai baju dan hanya memakai handuk di pingangnya yang membuatku kaget lalu sekarang memarahiku dengan suara cemprengnya hanya karena aku mengatainya mesum. Heol, tak tahukah ia jika yang kukatakan itu benar? Dia memang gila dan mesum. Ah, jangan lupakan sikap cerewet dan kelakukannya yang seenak jidat itu dalam menuduhku yang tidak-tidak walau memang beberapa dari tuduhnnya itu benar. Sepertinya, aku akan membenci laki-laki tak berperasaan itu. Aku tak akan mau berurusan dengan lelaki gila itu lagi di masa depan, Krystal menggelengkan kepalanya, meruntuki segala sikap aneh Sehun dalam benaknya.
Krystal mengerang kesakitan saat merasakan kepalanya yang semakin berdenyut nyeri dan belum lagi mual yang kini ikut-ikutan melandanya, membuatnya ingin memuntahkan sesuatu padahal ia ingat kemarin perutnya belum mencerna apapun.
Sehun yang melihat Krystal kesakitan pun mendadak panik. Ia bingung harus melakukan apa karena, mendadak otak cemerlangnya tak dapat ia gunakan. Pikirannya buntu.
"Apa kau baik-baik saja? Apa yang kau rasakan saat ini?" ucap Sehun kalut.
Diamlah, bodoh! Jika kau terus saja berbicara seperti itu yang ada kau malah menambah rasa pusingku. Krystal meruntuk dalam hatinya, ia benar-benar kesal pada laki-laki itu yang terus saja menanyainya hal-hal yang unfaedah.
Melihat keterdiaman Krystal, rasa panik Sehun yang semula berada di angka satu langsung melonjak naik ke angka sembilan. Laki-laki itu meruntuki otak sialannya yang tak mampu diajak kompromi di saat suasana genting seperti ini.
Sehun menurunkan anjing putih yang berada di gendongannya lalu berjalan mendekati Krystal dengan perlahan, menatap gadis itu dengan perasaan was-was seolah Krystal adalah kumpulan bakteri yang jika didekati bisa membuatnya mati seketika.
"Sepertinya aku harus menelpon dokter," gumam Sehun dengan tangan yang merogoh sakunya untuk mengeluarkan ponsel. Sehun akan mengetikkan beberapa digit angka pada ponselnya namun, terpaksa terhenti saat ia merasakan tubuhnya yang terasa basah dan lengket.
Huek Huek.
Krystal tak bisa menahannya lagi, mulutnya segera menumpahkan cairan kental dari dalam perutnya ke tubuh atletis seseorang yang ada di hadapannya. Gadis itu terus saja memuntahkan sesuatu dari mulutnya hingga tak ada lagi cairan yang bisa ia muntahkan, membuat perutnya terasa perih dan mengencang secara bersamaan. Ia mengerang kesakitan dan ambruk ke atas ranjang saat tak mampu menahan rasa sakit yang kini menyerang lambungnya. Sepertinya, asam lambungnya meningkat.
Tak memerdulikan tubuh bagian atasnya yang terasa lengket, Sehun tergopoh-gopoh menekan beberapa digit angka di ponselnya. Menelpon dokter yang kemarin menangani Krystal dengan tidak sabaran. Sehun merasa sedikit takut, takut jika gadis tolol yang kemarin ia celakai itu mati dan ia akan disalahkan. Tentu, Sehun tak mau itu terjadi. Ia tak ingin reputasinya hancur walau kemungkinan hal itu terjadi hanya beberapa persen dan jikalau itu terjadi, Ia bisa membereskan segalanya dengan uang yang ia punya namun ia harus tetap bersikap waspada bukan?
Krystal yang merasa mualnya sedikit mereda pun berusaha tuk menggapai gelas yang berisi air mineral di atas nakas itu dengan tangannya. Ia sedikit kesusahan untuk meraih gelas itu dan untungnya Sehun peka akan apa yang diinginkan Krystal.
Sehun dengan sedikit kasar memberikan air itu kepada Krystal. Pandangannya menajam seolah Krystal adalah seseorang yang harus segera ia bumi-hanguskan sebelum hal buruk kembali menimpanya secara beruntun. Tatapannya begitu tajam dan kejam.
"Seharusnya kau tak usah memberikannya kalau tidak ikhlas," dengus Krystal dengan tatapan tak suka yang mengarah pada Sehun dan kini, mereka saling melemparkan tatapan tajam sarat akan kebencian satu sama lain.
Krystal meneguk air mineral yang terasa menyejukkan di tenggorokannya itu dengan perlahan, menikmati rasa manis yang menguar dari cairan itu hingga tanpa sadar telah memejamkan mata dan tentunya gerakan itu mengundang tatapan tertarik Sehun akan apa yang gadis itu lakukan.
"Apa kau ingin muntah lagi? Morning sickness, huh? Apa kau hamil? Anak siapa yang sekarang kau kandung? Biar aku menelpon ayah dari bayimu itu agar orang itu bisa secepatnya membawamu pergi dari hadapanku," ujar Sehun dengan begitu dingin. "Gara-gara kau, aku harus mandi lagi. Menyebalkan."
Sehun membalikkan badannya menuju kamar mandi yang terletak tak jauh dari tempat ia berdiri sekarang, tak memerdulikan Krystal yang menatap punggung telanjangnya itu dengan tatapan dingin dan sedikit kosong. Laki-laki itu terus melangkah dengan langkah yang sedikit dihentak layaknya anak kecil yang sedang merajuk, membuat Krystal tak sadar telah menarik kedua sudut bibirnya membentuk senyuman dan mata yang tampak berbinar geli. Melupakan sejenak rasa kesal pada lelaki yang ingin dihantamnya dengan sepatu berheels miliknya itu dengan keras.
🌿🌿🌿
Neo michyeosseo* = Apa kau gila?
Nappeun namja* = Laki-laki mesum.
🌿🌿🌿
Salam Hangat,
Raingarda
Jumat, 3 Januari 2019
22.50 WIB