MY CRAZY BOSS 0.2
Berniat Kabur? |
"Aku benar-benar muak dengan sikapnya, apalagi saat ia menggagalkan rencana kaburku. Benar-benar menyebalkan." -Krystal J.
◻◻◻◻◻◻◻◻◻◻◻◻◻◻◻◻◻◻◻◻◻◻◻◻◻◻◻◻◻
Krystal mengayunkan kedua kakinya secara bergantian dengan bosan. Matanya tak luput dari pintu yang hingga kini masih saja tertutup rapat. Menandakan seseorang yang berada di dalam ruangan itu masih melakukan aktivitas yang tak diketahuinya.
Apa yang dilakukan laki-laki bodoh itu di dalam kamar mandi? Kenapa lama sekali? Ia tak berniat untuk melakukan hal yang menyedihkan kan, ya? Seperti bunuh diri di dalam kamar mandi misalnya. Krystal menggelengkan kepalanya saat pemikiran buruk mulai berkeliaran di dalam otak polosnya.
Namun, mendadak otak cerdas Krystal memikirkan berbagai cara yang bisa ia gunakan untuk kabur dari laki-laki mesum dan gila itu. Krystal tentunya tak ingin berlama-lama berada di dekat laki-laki yang menyebabkannya terluka dan berakhir di ranjang rumah sakit.
"Aku harus segera kabur dari sini sebelum laki-laki tak berperasaan itu menyelesaikan ritualnya di kamar mandi. Tapi, bagaimana caranya?" gumam Krystal yang kembali memutar otaknya guna mencari cara untuk kabur tanpa sepengetahuan siapapun. Ia menyeringai licik kala suatu cara terlintas begitu saja di dalam otaknya.
Krystal melihat jarum infus yang menempel di tangan kirinya itu dengan sedikit ngeri. Tangan kanannya bergerak mendekati jarum dengan ragu antara ingin melepaskannya atau tidak dan dengan keberanian yang ada, Krystal melepas jarum infus itu dengan perlahan.
"Sial!! Ini menyakitkan." Krystal meringis merasakan tangannya yang sedikit perih akibat jarum infus yang ia lepas secara paksa. Matanya menatap sekeliling dengan jeli, berharap dapat menemukan sesuatu yang bisa ia pakai untuk menggantikan pakaian rumah sakit yang kini ia kenakan.
Kenapa hanya ada pakaian si idiot, sih? Tidak ada yang lainnya 'kah selain itu? Haruskah aku memakainya? Krystal memberenggut saat tahu hanya ada kemeja hitam milik Sehun yang ada di ruangan itu. Ingin sekali ia memaki seseorang yang menjadi dalang dari semua kejadian menyebalkan itu. Kejadian yang jelas-jelas hanya membuatnya susah.
Depcollector sialan. Makinya dalam hati.
Krystal menatap sekali lagi kemeja hitam yang tergeletak di atas sofa itu dengan selidik sebelum mengambilnya dan memperhatikannya untuk yang terakhir kali. Tanpa ba-bi-bu lagi, Krystal segera memakai kemeja hitam itu dengan cepat tanpa memikirkan Sehun yang bisa saja keluar sewaktu-waktu bahkan di saat ia sedang mengganti pakaiannya.
Krystal melihat kemeja yang ia kenakan itu dengan tatapan menilai. Kemeja itu menenggelamkan hampir sebagian tubuhnya sampai menutupi kedua pahanya. Namun, tak dapat ia pungkiri, senyuman indahnya mengembang kala ia mengetahui bahwa kemeja itu cocok melekat di tubuhnya.
"Sekarang waktunya untuk mengendap-endap dan pergi," ujar Krystal perlahan karena, tak ingin suaranya terdengar sampai di telinga Sehun. Mulai melangkah mendekati pintu dan mengabaikan hatinya yang mulai bersorak senang.
Krystal memperhatikan lagi keadaan di sekitarnya, takut-takut jika ia akan ketahuan. Dan di saat situasi benar-benar terlihat aman, Krystal menggenggam gagang pintu yang ada di hadapannya dan akan membukanya jika saja ia tak merasakan tarikan halus pada kerah baju belakangnya.
"Bisakah kau diam? Aku sedang mencoba kabur dari si idiot." Krystal mengibaskan jemari yang memegang kerah kemejanya itu dengan kasar. Tampak tak peduli dengan pemilik jemari itu.
"Kau mau kabur ke mana? Dan siapa yang kau maksud idiot?" tanya si pemilik jemari itu dengan halus namun tersirat sebuah peringatan di dalamnya. Nada suaranya terdengar menakutkan dan mengintimidasi.
"Ayolah jangan bercanda. Tentu saja kau si idiot itu." Krystal menatap pintu bewarna kecoklatan itu dengan berbinar seolah sebentar lagi ia akan mendapatkan kebahagiaan. Bahkan tangannya sampai memegang erat gagang pintu itu, takut jika ia tak akan bisa menyentuhnya lagi.
"Aku? Bukannya kau?"
Sepertinya aku mengenali suara ini. Seperti, suara si namja gila. Batin Krystal mengumpat saat ia bisa mengenali suara berat dengan sedikit husky itu dengan benar. Suara yang selalu terdengar sexy di telinga Krystal dan mampu membuat bulu kuduknya meremang tiap kali mendengarnya.
Krystal menolehkan kepalanya perlahan. Jantungnya berdentum keras, ia berharap seseorang yang berada di belakangnya tak bisa mendengar suara detak jantungnya atau ia akan merasa malu. Tubuh Krystal mundur beberapa langkah saat wajahnya dan wajah Sehun hanya berjarak beberapa senti.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Krystal dengan wajah garang yang dibuat-buat. Berusaha menutupi detak jantungnya yang kian menjadi.
"Seharusnya aku yang bertanya padamu, Nona Krystal. Apa yang kau lakukan? Sedang berusaha kabur, eoh?" Sehun tersenyum mengejek melihat Krystal yang tampak memerah antara menahan kesal dan malu secara bersamaan.
Kenapa laki-laki ini sangat suka bertelanjang dada, sih? Dan bagaimana dia bisa tahu namaku? Apa dia seorang penguntit gila dan mesum? Laki-laki ini benar-benar sinting rupanya. Krystal menatap tajam laki-laki di hadapannya itu. Memberi peringatan permusuhan yang cukup kental dalam tatapannya.
"Apa kau sudah kehilangan urat malumu, hah?! Bagaimana bisa kau bertelanjang dada di hadapan seorang gadis sepertiku dan tampak biasa saja? Dari mana kau tahu namaku? Kau penguntit gila, ya? Dan aku ingatkan, aku tadi tak mencoba kabur hanya ingin keluar untuk mencari angin segar."
"Apa kau sudah puas bercelotehnya? Benar-benar berisik. Oh ya, kurasa kau bukan seorang gadis lagi dan kau pasti sudah sangat sering melihat orang yang bertelanjang dada mengingat kau sudah sangat sering mengencani om-om hingga kau hamil." ujar Sehun sinis.
Sehun mengeluarkan seringai kejamnya, tatapannya turun ke perut datar Krystal. Tampak begitu mengejek seolah mengatakan bahwa Krystal telah kalah dan tak akan bisa membela diri lagi. Membuat gadis itu ingin sekali membuang Sehun ke dasar laut, berharap laki-laki itu dimakan paus dan tak akan kembali lagi ke dunia.
"Dengar, ya, Tuan Sinting! Aku tidak hamil bahkan aku sama sekali belum pernah berkencan dan perlu digaris-bawahi aku ini masih gadis. G-A-D-I-S. Jadi, jauhkan semua tuduhanmu yang tidak-tidak itu dariku atau aku akan membuatmu dimakan ikan paus buas." Wajah Krystal tampak memerah padam, pertanda bahwa gadis itu sedang menahan kesal yang kini sudah sampai di angka 10. Tangannya menggenggam gagang pintu yang sempat dilepaskannya kuat-kuat. Menekannya perlahan hingga pintu yang ada di hadapannya terbuka.
Krystal melangkah menjauhi Sehun dengan kaki yang dihentak-hentakan sebelum langkahnya semakin cepat. Berlari menjauhi ruangannya dengan sedikit tergesa, namun, di saat gadis itu sudah berada sedikit jauh dari Sehun, senyumannya mengembang hingga membuat kedua pipi chubbynya menggembung.
"Lihat, Tuan Sinting! Aku berhasil kabur darimu." Melihat ke belakang dengan harapan tak menemukan sosok Sehun yang mungkin saja berlari untuk menggagalkan rencana kaburnya.
Tak melihat tanda bahwa Sehun akan mengejarnya, Krystal menjalankan kakinya sedikit santai. Menetralkan nafasnya yang terengah akibat seusai berlari.
Krystal menghentikan langkahnya, mencoba mencari pegangan yang mampu menopang berat tubuhnya di saat tubuhnya mendadak terasa lemah. Kepalanya terasa nyeri, jantungnya berdebar hebat. Bahkan, kini ia merasakan cairan ke luar dari hidungnya. Kini, rasa pusing yang menyerangnya semakin terasa menyakitkan. Matanya mulai berkunang-kunang. Pandangannya mengabur dan semua menjadi gelap.
Namun, sebelum tubuhnya ambruk menyentuh kerasnya lantai, Krystal sempat mendengar suara yang memanggil namanya dan merasakan pelukan hangat yang menghantarkan rasa nyaman familier ke dalam tubuhnya.
"Krystal-ssi!!!"
"Cha-chanyeol?" ujar Krystal ragu sebelum kegelapan menelan kesadarannya.
◾◾◾
Author's note :
Bagaimana kabar kalian? Semoga baik, ya.
Nah, hayoo hayoo ada si caplang di sini. Menurut kalian si caplang itu siapanya ital? Kok kenal?
Main tebak-tebakan kuy, menurut kalian si caplang siapanya ital? Dijawab, ya.
Aku sayang kalian, 살랑해❤❤.
Terima kasih sudah membaca, tunggu update-anku selanjutnya.
Udah segini dulu aja cuap-cuapnya. Let's be friend :))
◾◾◾
Salam hangat,
Raingarda.
Selasa, 14 Januari 2020
14.30 WIB.