"jaenum...jaenum bangun" aku membuka mata berusaha menyadarkan diriku sendiri sebelum beralih melihat disampingku yg kini terduduk seorang wanita dengan sosok kulit kecoklatan namun postur wajahnya menunjukkan ia adalah seorang gadis yg cukup manis di tambah dengan bentuk alis yg tebal dan tertata rapi namanya lisa sahabatku dikampus. "hoaaammmmm.....sudah jam berapa sekarang" tanyaku pada lisa dengan masih diliputi perasaan mengantuk. "ih jaenum kamu jorok, jangan menguap seperti itu kamu akan menakuti setiap lelaki di ruangan ini" jawab lisa dengan nada kesal. lelaki....mana lelaki diruangan ini aku tidak melihatnya, tunjukkan padaku cepat, hahahaaa.... jaenum yg sedang menggoda lisa ia merasa sangat senang, lisa yg menyadari jaenum sedang bercanda ia juga ikut tertawa. "jaenum jelas saja kamu tidak bisa melihat lelaki di ruangan ini karena dimatamu hanyalah ahmad seorang".
"ngomong ngomong soal ahmad tadi aku bermimpi indah soal dia" sebuah senyum manis tersungging di bibir kecil jaenum.
"oh...pantas tadi ada air liur di sudut bibirmu"lisa membalas lalu tertawa cekikan.
"sembarangan" senyum jaenum yg tadi kini terganti dengan wajah kesal karena ejekan lisa.
"hahahaaa....tiap hari juga kamu selalu bermimpi tentang ahmad, dan mimpi mu pasti selalu berada di atas kapal pesiar berlayar berdua dengan ahmad" jawab lisa dengan acuh tak acuh.
jaenum "bagaimana kau tahu tentang mimpiku"
lisa"sudah hampir seminggu ini kamu hanya berbicara tentang mimpimu yg itu itu terus sampai bosan telingaku ini mendengarnya". "hahahaa...kamu salah kali ini aku bermimpi ahmadku sedang memanggil namaku, ia menyebutnya dengan begitu mesra, jaenum jaenum jaenum oh jaenum....." ah sial tadi kau membangunkanku sebelum aku dapat mendengar perkataan ahmad selanjutnya.
"hahahaa....sudahlah kamu jangan bermimpi lagi itu hanya akan membuatmu membasahi meja mu sendiri"jawab lisa dengan nada mengejek jaenum
"ah, kamu ini begitulah kalau seorang wanita usia 20 tahun dan tidak memiliki seorang pria untuk di cintai, kamu tidak akan mengerti indahnya sebuah perjuangan cinta" jaenum membalas dengan kesal.
"sebuah perjuangan cinta sepihak maksud mu, aku mah ogah...lebih baik bersabar dan menunggu seorang pria yg pasti baru kemudian memberikan cintaku padanya" lisa berbicara dengan tersenyum....
"hmm....baiklah aku pergi dulu" jaenum tampak sedih dengan perkataan lisa, jauh di dalam logikanya ia menyadari cintanya pada ahmad selama 10 tahun memang tidak pernah terbalas namun ia masih tetap ingin terus berjuang. lisa menyadari ia sudah keterlaluan namun ia benar benar tidak sengaja ingin menyakiti perasaan sahabatnya jaenum.
lisa segera berdiri dan mengejar jaenum yg sudah berada di ambang pintu kelas "jaenum.....maaf" jaenum yg mendengar perkataan lisa segera berbalik menghadap sahabatnya, apa yg perlu di maafkan ingat kita adalah sahabat sejati perkataan maaf dan terima kasih itu tidak berlaku, apa yg barusan kamu katakan aku tidak menyimpannya dalam hati, aku akan ke perpustakaan dan melanjutkan tidurku disana jika nanti kelas pak arya masuk segera hubungi aku oke. jaenum berkata dengan tersenyum lalu mengangkat tangan kanannya dan memberikan tanda oke pada tangannya. lisa yg mendapat respon positif dari jaenum juga ikut tersenyum.
setelah jaenum meninggalkan ruang kelas pak arya di pertengahan jalan ia melihat ahmat sedang berjalan ke arahnya, ia segera memperbaiki cara jalannya berusaha berjalan dengan seanggun anggunnya bak model yg sedang berjalan di panggung catwalk, dengan sebuah senyum menggoda ia berharap ahmad akan terpesona ketika melihatnya kali ini, namun apa yg menjadi harapannya belum juga terkabul ahmad yg tengah sibuk dengan membawa satu buku besar di tangan kirinya dan di sebelah tangan kanannya ia terus fokus menjentikkan jarinya pada layar handphonenya tanpa mempedulikan apapun di sekitarnya ia segera berlalu melewati jaenum yg masih terus tersenyum padanya.
jaenum yg sudah terbiasa dengan hal ini tidak ambil pusing tetapi ia justru terus memuji ahmad dalam hatinya. tanpa menyadari ada pak arya dibelakangnya "hmmm" jaenum tidak juga merasakan kehadiran pak arya karena baginya saat ini dunia hanya ada dia dan ahmad seorang yg menghuni. sampai ke tiga kalinya pak arya memberi kode jaenum baru tersadar tanpa menoleh kebelakang ia hanya menyingkir kesisi pinggir jalan setapak itu. "jaenum kau berkhayal lagi yeee"kata pak arya dengan sedikit berbisik ketelinga jaenum. jaenum yg mendengar suara pak arya sontak terkaget "astaga"tanpa sadar ia segera berbalik kebelakang menyebabkan posisi kakinya yg tadi tengah berada sangat di pinggir jalan setapak itu menjadi tidak stabil, ia terjatuh terduduk menimpa bunga yg telah tertata rapi. pak arya yg melihat respon konyol jaenum menjadi sangat terhibur ini bukan kali pertama ia melihat jaenum seperti itu beberapa bulan yg lalu juga ia melihat jaenum terkena sebuah bola volly tepat di wajahnya itu akibat ia menguntit ahmad yg juga tengah menonton pertandingan volly dan akibatnya jaenum pingsan namun yg membuat semua itu lucu karena meskipun tengah pingsan tapi senyum jaenum masih tetap ada pada bibirnya.