Chereads / Menikah Hanya Sebuah Angan / Chapter 2 - Perkenalan

Chapter 2 - Perkenalan

Weekend ku seperti biasa kuhabiskan dikamar dengan bermain game online, lihat YouTube dan... hanya itu saja, bosan? sama sekali tidak, aku sangat - sangat nyaman dengan aktivitas ku di setiap weekend, kesepian? ya terkadang aku merasakannya, ingin rasanya punya pasangan dan bisa berbagi cerita, tapi sikap kaku untuk memulai pembicaraan membuatku mengurungkan niatku.

weekend ku telah selesai, aku kembali bekerja dan menghabiskan waktu untuk berkutat dengan kerjaan ku yang menumpuk dan menguras tenaga serta pikiran, "akhirnya beres juga kerjaanku hari ini, waktunya pulang" kataku sambil membereskan mejaku, tiba - tiba hp ku berbunyi, ada chat masuk dari Selly "woy tam, nih temen aku yang kemarin mau aku kenalin sama kamu, chat aja langsung ya" Selly memberikan kontak seseorang dengan nama Bianca.

"okay sel, makasih ya, nanti aku chat kalo udah sampe rumah" balasku yang dibarengi dengan emotikon senyum. aku pun bergegas pulang ke rumah, sesampainya di rumah, aku hanya memandangi nomor kontak yang tadi dikasih oleh Selly, "hhhmmm... di chat ga ya? nanti gua harus ngobrol apa? gmn kalo obrolan gua garing? hhhmmm..." aku melamun cukup lama sampai akhirnya aku putuskan untuk menyimpan nomornya dan memulai chat.

Astaga!!! ketika aku menyimpan nomor tadi dan membuka aplikasi chatting untuk memulai chat, foto profilnya muncul, dan kesan pertama lihat fotonya, amazing!! cantik banget, badannya proporsional, kulitnya putih, dan rambutnya panjang, aku pun makin ciut, mana mungkin orang sepertiku masuk kriteria nya. aku terdiam kembali setelah melihat foto profilnya, dan akhirnya aku memutuskan untuk memulai chat dengannya.

aku : malem, ini dengan Bianca?

entah kenapa rasanya jantungku degdegan, apa dia mau bales chat dari aku? mungkin ketika lihat foto profil ku dia langsung blok chat aku, dan ternyata dia membalasnya.

Bianca : malem juga, iya betul, maaf ini dengan siapa ya?

aku : kenalin ini sama Wiratmaja, temennya Selly

Bianca : oh... ini ka Wiratmaja, iya salam kenal ya ka, teh Selly udah ngasih tau kok, (diiringi dengan emotikon senyum)

Alhamdulillah, ternyata orangnya ramah, ga seperti yang aku pikirkan. aku pun lega dan lebih enjoy chatting dengan Bianca.

aku : Bianca satu kantor sama Selly?

Bianca : iya ka Wiratmaja, teh Selly senior aku, aku banyak dibimbing sama teh Selly

aku : oh gitu Bianca, panggil aja aku Wira biar ga panjang manggil nya hahaha

Bianca : okay ka Wira, Kaka juga bisa panggil aku bie aja

aku : okay bie

malam itu akhirnya kami chatting panjang lebar, dan dia ternyata orang asli Jakarta yang baru pertama kali ini ke Bandung untuk bekerja, dan dia anak bungsu dari 3 bersaudara, dan di Bandung dia tinggal di kostan yang tidak jauh dari kantornya.

jam menunjukkan pukul 05.30 pagi ketika hp ku berdering, "siapa sih pagi - pagi gini udah telpon?" aku yang beres sembahyang bergegas mengangkat telpon, ternyata dari Selly "halo" aku baru mengucapkan satu kata dan belum sempat membereskan ucapanku Selly menimpali ucapanku dengan ganas dan panjang lebar "halooooo tamaaa selamat pagi, ciiieee yang semaleman abis chatting sama cewe cantik hahahaha, gimana tidurnya? pasti nyenyak ya? hahahaha, jago banget sih kamu bikin cewe nyaman."

"Selly jam berapa ini hey, pagi - pagi udah kepo akut, lagian aku chatting doang, ga telpon and, ketemu belum, mau buat cewe nyaman gmn?" jawab ku sambil kembali merebahkan tubuhku di kasur.

"hahaha iya maaf - maaf Tama, soalnya aku excited banget, beres chatting sama kamu, dia chat aku, katanya kamu orangnya asik juga, ga nyangka orang introvet kaya kamu bisa dibilang asik hahaha" jawab Selly dengan nada menggoda.

"hah? dia cerita apa aja sama kamu sel?" aku kaget ternyata dia langsung cerita sama Selly soal kesan pertama nya terhadapku. "ih Kaka Wira kepo, siap - siap sana gih, nanti telat ngantor loh ahahaha" Selly kembali menggoda ku. "hush apaan sih kak Wira, aneh aku dengernya kalo kamu yang ngomong, iya udah aku siap - siap ke kantor, ya udh bye Selly"

"bye kak Tama, semangat ya hahaha" Selly masih belum berhenti menggoda ku sambil menutup telpon nya.

"aduh ini anak mimpi apa sih pagi - pagi udah godain orang" aku bergumam sambil menggelengkan kepala, yang aku akhiri dengan senyum, karena kalau dipikir-pikir kelakuan sahabat - sahabat ku yang seperti ini yang membuat persahabatan kami utuh sampai detik ini. setelah menerima telpon dari Selly aku pun siap - siap untuk berangkat ke kantor.

aku pun melakukan aktivitas seperti biasanya di kantor, hingga jam makan siang tiba, aku memberanikan diri chatting dengan Bianca, "selamat istirahat bie, jangan lupa mkan siang ya" tulisku diakhiri dengan emotikon senyum, tidak lama Bianca pun membalas nya, "iya ka Wira makasih, kakak juga ya" yang juga dia balas dengan emotikon senyum.

senangnya hati ini, akhirnya bisa chatting dengan cewe secantik Bianca, pikiran ku berbunga-bunga, tapi tunggu dulu, aku mencoba menahan rasa senang ku, karena aku belum pernah bertemu dengannya, gimana kalau foto profil nya itu hasil editan kamera belaka, walaupun kami sudah bertukar akun Instagram, dan aku lihat foto - fotonya memang cantik, aku harus memastikan nya dengan bertemu langsung dengannya.

sejak saat itu, setelah pulang kerja aku dan Bianca banyak bercerita satu sama lain, tapi aku masih belum berani menelpon nya, kami berkomunikasi masih sebatas lewat chatting, dan dari situ aku tahu kalau dia sebelumnya pernah berpacaran selama 4 tahun sebelum akhirnya putus karena si cowo yang makin sini bersikap mengekang dan kasar yang menjurus pada bermain fisik, si cowo tidak segan memukul Bianca ketika Bianca salah, hal itu yang membuat Bianca tidak tahan.

aku pun sempat geram mendengar cerita Bianca, karena dari kecil aku malah di didik oleh orang tua ku untuk menghargai wanita, layaknya aku menghargai ibu ku, tidak apa kamu disakiti wanita, tapi jangan pernah kamu menyakiti wanita, karena ketika kamu disakiti wanita maka kamu akan mendapatkan wanita yang jauh lebih baik, dan yang menyakiti mu akan sangat menyesal.

itulah ajaran orang tua ku yang aku pegang sampai dengan saat ini. Aku mencoba mengajak Bianca bertemu untuk pertama kalinya

aku : bie, Sabtu ini kamu ada acara ga?

Bianca : Mmm.... ga ada sih kak, emang kenapa?

aku : aku mau ajak kamu nonton atau makan mungkin?

Bianca : hahaha kakak nih lucu, ko mau ngajak ketemu bilangnya masih mungkin? masih ga pasti dong

aku : hehehe iya pokoknya ketemu deh, masalah nanti mau kemana bie aja yang nentuin

Bianca : hahaha iya - iya deh kak aku mau, nanti Sabtu jemput aku ya

aku : ok bie, udah malem nih, aku harus istirahat biar besok ga kesiangan kerja, malem bie

Bianca : malem ka selamat istirahat

kami pun mengakhiri chat kami, dan aku pun ga sabar ingin segera hari Sabtu supaya bisa ketemu dengan Bianca, aku pun akhirnya tidak bisa tidur karena membayangkan bisa secepatnya bertemu Bianca.