"selamat malam om, tante, maaf Crystal terlambat"
"tidak apa-apa silahkan duduk" jawab Mr. Martadinata sambil tersenyum pada Crystal.
Crystal mengambil tempat duduk disebelah Sean karena itu satu-satunya kursinya tersisa. Sean tidak ambil pusing dengan kedatangan tamu yang dimaksud ayahnya, ia hanya fokus makan dan memperhatikan makan adiknya.
"makan yang benar" ujar Sean membuat Lyin cemberut namun ia menganggukan kepalanya.
Crystal tersenyum melihat intraksi antara Sean dan adiknya, manis pikirnya.
Sean selesai makan lebih dulu, Lyin gadis itu bahkan belum habis setengahnya. Sean jadi gemas sendiri dan memisahkan sayuran dari piring Lyin dan menggantinya dengan ayam.
"makasih kak" ujar Lyin langsung melahap makanannya dengan lahap.
Lagi-lagi Crystal tersenyum dengan intraksi keduanya,
Lyin menatap Sean karena ia sudah selesai makan, Sean menganggukan kepalanya.
"kami sudah selesai makan, permisi" pamit Sean mengajak Lyin berdiri,