Chereads / Seorang Penggemar [BTS] / Chapter 9 - Awan dan Bumi

Chapter 9 - Awan dan Bumi

Selamat pagi dunia ~

Ini adalah pagi yang cerah. Karena pagi ini, sudah ada yang membangunkan ku. Saat aku masih enak menikmati tidurku yang indah, tiba-tiba masuk notifikasi dari Hp ku.

*Beep* aku mengabaikannya

*Beep* *Beep* *Beep* *Beep* *Beep*

AHHHHH SIAPA YANG SPAM PAGI-PAGI BEGINI !!!!!!!

Via kakaotalk :

Taetae : Kau sudah bangun?

Taetae : Kau belum bangun?

Taetae : Aku tebak belum

Taetae : Sepertinya kau sedang memimpikan aku hahahahahahaha

Taetae : BANGUN !! YANG NYATA SEDANG MENUNGGU

Taetae : Aku akan terus begini hihi

Ahhhhhhhh kenapa imut sekali. Aku kesal karena dibangunkan di hari libur, tapi....

dia sangat lucu. Aku tidak bisa marah.

Aku : Iya selamat pagi ~

Kemudian dia dengan cepat membalas

Taetae : Hanya itu?

Aku : Apanya?

Taetae : Aku sudah spam. Kenapa hanya itu?

Aku : Em... maaf aku bingung

Taetae : Aku mau fotomu baru bangun tidur

Aku : Tidak. Aku lagi jelek banget. Belum cuci muka

Taetae : Justru itu yang bagus

Kemudian aku mengirimkan selfie ku, tapi aku hanya memperlihatkan mataku.

Taetae : Mana bibirmu

Aku : ?!!! Untuk apa

Taetae : Aku mau lihat senyummu di pagi hari. Karena itu aku minta kau mengirimkan fotomu

Kemudian aku mengirimkan fotoku dengan senyum walaupun dalam kondisi jelek banget.

Taetae : Manis sekali. Selamat beraktivitas

Aku : Hehe aku cuma mau tiduran saja dirumah

Taetae : Oh bagus, mau aku temani? hahaha

Aku : Apa-apaan !!!!

Taetae : Hahaha aku bercanda. Aku ada latihan pagi ini. Sampai jumpa !! Nanti aku kabari lagi.

Aku : Byebye

Ah, masih pagi sudah disambut chat begini. Jadi seperti sepasang kekasih. Eh, kekasih?

Tidak Ha-Ni kau harus sadar diri. Dia itu awan yang tidak pernah bisa kau capai. Kau hanyalah Bumi yang menetap. Jangan berandai-andai. Berteman seperti ini sudah cukup. Baiklah aku harus mengerti posisi ku.

Tak lama seseorang mengetuk pintu rumahku. Ternyata Hwan-Joon datang dengan membawa ayam goreng.

Aku : Wahhh siapa pria tampan yang datang ini

Hwan-Joon : Kau seperti ini pasti karena lihat aku membawa ayam goreng

Aku : Haha kau tau saja aku sedang lapar

Hwan-Joon : Jangan geer. Aku kebetulan ingin makan ayam dirumah teman ku. Tapi dia sedang pergi bersama pacarnya. Makanya aku kesini

Aku : Berarti ayam ini punyaku hahahahaha

Hwan-Joon : Mandi dulu sana baru makan. Aku tidak selera makan melihat ilermu masih ada hahaha

Aku : NYEBELIN

Aku langsung pergi mandi. Kemudian menyantap ayam goreng bersama Hwan-Joon. Kami ngobrol dengan asik seperti biasa. Dia menceritakan lelucon aneh, menyanyikan lagu BTS secara kacau karena suaranya yang emang ga enak, tapi itu semua menyenangkan.

Setelah itu, Hwan-Joon mengajakku ke cafe untuk minum kopi. Kami berbincang-bincang disana hingga ada saat Hwan-Joon mengatakan sesuatu.

Hwan-Joon : hmm Ha-Ni apa kau mau ikut kencan? ada seniorku yang minta di dekatkan sama kamu. Dia ganteng terus setinggi aku gini.

Aku : Hah apa? ngga lah ngapain

Hwan-Joon : Memangnya kau tidak ada niat pacaran? kau normal ga sih? hahahaha

Aku : Aku cuma mau pacaran sama ...

=Hampir keceplosan bilang Tae-Hyung=

Hwan-Joon : sama siapa??

Aku : Sama cowok yang aku suka lah hehe

Hwan-Joon : Tipe cowok yang kamu suka kayak apa?

Aku : Yang pasti ga kayak kamu hahahahaahha

Tiba-tiba Hwan-Joon diam sejenak

Aku : Kamu kenapa? kamu sakit?

Aku menyodorkan tanganku di dahinya untuk memeriksa keadaannya.

Tapi, seketika Hwan-Joon menarik tanganku dan meletakkan di dada nya.

Hwan-Joon : Bukan kepalaku, tapi hatiku

Aku : H-hei kenapa jantungmu begini. Apa kau sedang s-sakit?

Hwan-Joon : Ha-Ni, tak bisakah kau menghadapi kenyataan?

Aku : Apa maksudmu?

Hwan-Joon : Tak bisa kau lihat aku yang selalu ada untukmu? apa aku tidak punya kesempatan?

Aku : K-kau kenapa ?! kumohon jangan bercanda begini (Sambil merampas kembali tangan ku)

Hwan-Joon : Aku ingin kau melihatku sebagai pria. Bukan lagi teman mu. Jujur, aku sudah lama memendam. Mungkin kau anggap aku hanya bercanda, tapi aku serius kali ini.

Aku tak pernah melihat matanya yang seperti itu sebelumnya. Tatapannya sangat serius, membuatku merasa ini bukan Hwan-Joon yang aku kenal.

Aku : B-bisakah kita bicarakan ini lain kali? I-ini terlalu cepat untukku

Dia hanya diam. Kemudian aku mengajaknya untuk pulang. Sepanjang perjalanan dia tetap diam hingga sampai di depan rumahku.

Hwan-Joon : Sampai jumpa Ha-Ni. Maafkan sikapku yang terlalu memaksa

Aku : Hehe tidak apa-apa. Aku masuk ya.

Tak lama setelah aku menutup pintu, masuk notifikasi dari HP ku

Via Kakaotalk

Taetae : Apa kencannya menyenangkan? :(

Ha?! Dia bagaimana bisa tahu?

apa dia punya mata-mata ?

Ah aku tidak mau dia salah paham

-Bersambung-