"Kami bahkan baru bertemu. Tapi bukannya bertanya dia malah menghakimi ku." Kimberly Adriana Smith.
"Dari mana saja kau? Apakah kau bisa bebas keluar masuk rumah ini dengan seenaknya!!!"
Itu adalah suara Luis Harrison Thomson atau yang biasa di panggil Luis. Dia adalah suami Kimberly secara hukum. Hubungan mereka tidak pernah baik-baik, selalu ada pertengkaran dan tangisan dari Kimberly.
"Oh, maafkan saya Tuan Luis, karena sudah lancang masuk dan keluar dari rumah anda seenaknya. Tapi karena aku masih menjadi nyonya disini dengan berat hati aku harus pulang."
Mendengar perkataanya Luis langsung tertegun, dulu saat ia marah atau tidak suka maka gadis itu akan takut lalu menangis. Namun sekarang semuanya berubah, ia memiliki ekspresi acuh tak acuh dan gaya bicaranya seolah-olah dia tidak perduli dengannya. Sudah tidak ada lagi cinta di matanya, ia tidak mengerti mengapa gadis itu bisa berubah, ia juga masih tidak tahu kemana ia pergi selama lima bulan ini.
Sejujurnya, walau dia tidak pernah mencarinya tapi ia tetap penasaran mengapa gadis itu pergi dan tidak memberi kabar
"Jika Tuan Luis ingin tahu kemana saya pergi, maka anda bisa bertanya pada Rumah Sakit Manggala tentang saya."
Setelah itu Kim pergi naik kelantai 2 untuk beristirahat di kamarnya yang tentunya berbeda dengan kamar sang suami. Sedangkan Luis masih terdiam dengan ucapan Kim yang sangat berbeda.
"Zion, tolong tanyakan pada Rumah Sakit Manggala apa yang sudah terjadi padanya Kimberly dalam waktu 5 bulan terakhir ini." Karena penasaran. Luis memutuskan untuk mencari tahu apa yang sudah terjadi pada Kim selama lima bulan kehilangannya.
"Baik, Tuan."
Sementara Luis masih penasaran dengan perubahan istri yang tidak dia anggap. Maka Kimberly sedang bersiap untuk tidur setelah membersihkan diri.
Walau dia tidak terlalu mengantuk namun saat ini ia ingin mengistirahatkan pikirannya terlebih dahulu sebelum menghadapi orang-orang yang sudah menyakitinya.
***
Pagi ini semua berjalan seperti biasa, para pembantu rumah tangga sudah memulai semua pekerjaannya masing-masing.
Saat Luis turun ia ragu-ragu untuk pergi ke ruang makan, ia tak ingin melihat wajah wanita itu. Selama lima bulan hidupnya damai tanpa gadis itu, ia baik-baik saja tapi sekarang Kim sudah kembali dan ia tidak ingin bertatapan dengannya.
Biasanya jika gadis itu ada di rumah ia akan bangun pagi-pagi sekali dan mulai memasak sarapan pagi dan menyiapkannya untuknya, tapi sayangnya selama itu ia tidak pernah mau sarapan dan menolak untuk melihat wajahnya.
"Apakah anda ingin sarapan Tuan?"
Tiba-tiba saja bibi An datang dan bertanya pada Luis, ia tau jika tuannya tidak akan pernah sarapan dan makan malam jika Kimberly memasak.
"Apa dia yang menyiapkan?"
"Tidak tuan, nona Kim belum bangun dan sarapan saya yang menyiapkannya."
Sejujurnya pelayan paruh baya tersebut senang dengan perubahan Kimberly yang sekarang. Dia tidak akan mudah disakiti lagi oleh tuannya seperti di masa lalu.
"Baiklah, siapkan sarapan untuk ku."
"Baik,Tuan."
Setelah itu Luis memulai sarapannya dalam diam dan bibi An sudah pergi mengerjakan tugas lainnya.
Setelah sarapan Luis pergi ke kantor tampa bertanya kenapa Kimberly belum bangun, itu adalah berkah untuknya karena tidak akan melihat wajah jelek gadis itu.
Pukul 10:00 pagi. Akhirnya kimberly bangun dan membersihkan dirinya serta memakai gaun putih selutut dengan lengan pendek. Dengan gaun tubuh gemuknya tidak akan terlalu terlihat gemuk.
"Sepertinya aku harus Diet dan berolahraga." Kim sedang melihat tubuhnya di cermin, dan menatap ngeri pada tubuh gemuknya. "Aku menyesal tidak bisa mengendalikan nafsu makan ku, agar bisa terlihat seksi di depan pria itu aku melakukan banyak hal. Tapi sayangnya, yang ku dapat adalah tatapan jijik. Aku sangat bodoh."
Setelah semuanya selesai ia turun kebawah tanpa menggunakan make up yang tebal, sekarang penampilan aslinya terlihat.
"Selamat pagi semua," sapa Kim dengan semangat.
"Pagi Nona Kim," jawab mereka kompak. Namun semua orang menjadi terpana saat mereka melihat perubahan Kimberly, ada yang tak sengaja menjatuhkan gelas dan sapu yang ada di tangan mereka. Tak ada yang percaya jika gadis yang menyapa mereka adalah nona gendut dan jelek yang seperti biasa mereka lihat