Snow menatap makan malam buatannya dengan tatapan yang terlihat begitu nanar, lalu dia mengalihkan pandangannya untuk menatap ke arah pintu kamar Kinara dan juga pintu kamar Andien secara bergantian.
Snow menghembuskan nafas dengan cukup panjang karena 2 orang anggota keluarganya itu tak kunjung keluar dari kamar dan turun ke ruang makan untuk makan malam.
"Apa begitu salahnya aku sampai mereka bahkan tidak ingin turun makan malam hanya karena perang dingin mereka?" gumam Snow.
Snow duduk dengan cukup lemas di atas kursi yang memang dikhususkan untuk nya saat sedang berada di ruang makan, lalu dia menundukkan kepalanya sambil memainkan jari jemarinya dengan begitu ambigu dan random.
Lastri yang sedari tadi memang sudah ada di ruang makan itu sedang menikmati rujak buatannya, tak sengaja dia melihat tatapan mata menyedihkan milik Snow.