Snow duduk diam di kursi taman sambil terus menatap dengan begitu lurus ke arah depan. Snow sekarang sedang berpikir keras, mengapa panitia alumni tadi tahu kalau dia merupakan murid yang paling sering di bully di sekolah ini, padahal dari awal tidak ada seorangpun yang memperlihatkan kalau dia tengah mem bully dirinya. Tapi, bagaimana bisa panitia itu tahu kalau dia paling sering di bully di sekolah ini.
Snow memainkan kakinya dengan sangat random, terkadang dia menggerakkan kakinya ke depan dan berakhir dia menggerakkan kakinya ke belakang, lalu dia menghembuskan nafas dengan cukup panjang karena merasa kalau dia sangat terkenal di kalangan semua orang.
Bukan terkenal karena dia melakukan hal yang positif atau membuat semua orang kagum kepada dirinya dan ingin memujinya karena hal yang dia buat itu. Snow merasa sedih karena dia dikenal dengan banyak orang karena dia merupakan gadis yang sering di bully di sekolahnya.