"Yang dikafe?"
Haa? dia bertanya? padaku? atau mungkin riri ? ara ? .
Bukannya menjawab aku malah celenga celengo dibuatnya. Bagaimana tidak , seorang murid baru yang bisa dikatakan "Ganteng" menghampiri mahasiswi b aja sepertiku . Oh my Lorddd.
Lama aku menatapnya begitu pula dengannya yang menatapku dan sepertinya aku tidak akan sadar jika ara tidak menyikut lenganku .
"Eh?" kataku sembari menunjuk diriku sendiri .
Dia tidak merespon , dia masih sana seperti tadi , menatapku dengan tatapan yang sulit diartikan , dingin dannnnn misterius mungkin.
"Ikut."
Satu kata penuh perintah dan penekanan didalamnya . Aku yang masih bingung malah bengong mencerna perkataan dia barusan , sampai akhirnya dia menarik tanganku dan menjauhi kantin.
Aku bingung dengan respon tubuhku . Bukannya menolak atau menepis tangannya , justru aku malah membiarkan tanganku ditarik olehnya .
Cukup jauh dari kantin dia melepaskan tangannya yang sedari tadi menarik tanganku , kemudian aku memberanikan diri unruk mensejajarkan langkahku dengannya .
Tidak ada yang bersuara , aku dan dia terus berjalan tanpa tujuan dan tanpa bicara . Sebenarnya mau kemana ini , yatuhannn tolong rainnn ...
Akhirnya aku pun kesal sendiri dan memutuskan untuk mengajaknya berbicara duluan .
"Euhh .. kamu ada apa ngajak aku ?"
Tanyaku sedikit takut , yaiyalah takut orang dia diem terus kaya orang kesambet . Yang ditanya pun masih diam dan tidak menjawab , jangankan berjalan , menoleh pun tidak.
Kami terus berjalan hingga mengelilingi kampus dan masih tanpa bicara .
"Kita mau kemana?"
Tanyaku lagi . Daaannn seperti dugaan dia masih tidak meresponku . Yasudahh aku mengalah , demi apapun aku tidak akan bertanya lagi!
Tapii ..
"Saya ga suka keramaian."
Heyy dia bicara tanpa aku bertanya . Aku langsung memandangnya dan menghentikan langkahku seolah kaget mendengarnya bicara . Dia pun ikut menghentikan langkahnya , tapi tatapannya masih tetap kedepan .
Dan sekarang apa yang terjadi ? Aku yang tidak bisa bicara dan malah terus menatap wajahnya dari samping .
Saking antengnya aku menatapnya , sampai tidak sadar kalau dia sedang menatapku juga , dan akupun langsung tersadar karna wajahnya yang dingin seolah menyuruhku untuk menunduk.
"Maaf" kataku.
Bukannya menjawab permintaan maafku dia malah acuh dan berjalan meninggalkanku . Aku yang ditinggalkan langsung mengejarnya . Eh tunggu tunggu , untuk apa aku mengejarnya ? bukankah menghampiri ara dan riri lebih baik? Entahlah tubuhku malah menyuruhku untuk menyusulnya .
"Mau kemana?"
Tanyaku setelah berhasil menyusulnya.
"Pulang".
Tumbenan langsung jawab nih bambangg hehe tapi masih tetap cuek dan akan selalu cuek sepertinya.
" Oh yaudah"
Demi apapun aku menyesal mengejarnya . Kenapa dia tidak bilang jika ingin pulang ? jika dia bilang mungkin aku tidak akan menyusulnya . Arrgggg ....
Aku menghembuskan nafasku kasar dan membalikan badanku untuk kembali ke kelasku , aku yakin ara dan riri sudah ada dikelas sekarang .
"Makasih"
Aku sedikit terkejut mendengar ucapan tersebut , sempat aku berfikir sebelum menjawab . Makasih apa ? Tapi tanpa berfikir lebih panjang aku cukup menganggukan kepalaku sambil terus berjalan meninggalkannya . Terserah dia mau melihatku atau tidak, aku tidak peduli , dia sungguh menyebalkan!