"Pah kemarin Safira ngobrol sama mamah, katanya dia mau kerja, dia ingin mempunyai sebuah toko kue, menurut papah gimana?, mamah sih ngizinin aja, kalo papah gimana?"(ucap mamah Safira). "bentar deh mah, papah fikir fikir dulu"(jawab papah Safira).
Papah Safira pun pergi ke kamar tanpa memberikan pendapat sedikitpun, Safira mendengar percakapan mereka, Safira pun turun dan menjumpai mamahnya. "mah bagaimana, papah gak ngizinin Safira kerja ya?"(tanya Safira). "gak tau deh sayang, gak ada jawaban dari papah, dia ngizinin atau enggaknya"(jawab Safira). "yahh, gimana dong mah, pasti papah gak ngizinin, padahal Safira pengen banget punya toko kue"(ucap Safira). "yah sayang, mamah gak tau papah ngizinin atau enggak, kamu jangan pesimis dong harus optimis"(ucap mamah Safira). "iya mah, Safira ke kamar dulu ya"(jawab Safira).Safira pun pergi ke kamarnya dengan perasaan kecewa dan sedih karena ia rasa dia tidak diperbolehkan untuk bekerja dan membangun toko kue miliknya sendiri.
keesokan harinya, mamah Safira kembali membujuk papah Safira, namun seperti kemarin, tidak ada jawaban dari papah Safira.
"duh gimana ya, belum ada jawaban dari papah...kata Safira
"besok hari Sabtu, aku kan mau kumpul bareng my best friends (halaman 2 kelulusan#2) aku siap siap dulu deh...ucap Safira
Safira lekas pergi ke kamar, dan mempersiapkan segalanya, pakaian yang ia pakai besok, dan hadiah kenang kenangan darinya yaitu sebuah kalung yang bertuliskan "sahabatku SANZaFa", "ini pasti hadiah yang bagus kalo aku kasih ke mereka....gumam Safira.
"ira, ayo turun kita makan malam dulu sayang...ucap mamah nya. "iya maahh...jawab Safira
------------------------------------------------------------------------
halo pembaca Safira Cake Shop
cerita ini baru permulaan cerita, dan belum sampai ke inti cerita, makanya ceritanya masih agak membosankan.
tapi ini sudah mulai masuk ke inti cerita.
jangan lupa baca bab selanjutnya ya.😘
------------------------------------------------------------------------
NB: Maaf jika ada persamaan nama, tempat, atau tokoh😉