Chereads / Safira Cake Shop / Chapter 6 - Ini Saatnya....

Chapter 6 - Ini Saatnya....

keesokan harinya....

"kalau begini terus, sampai kapan aku akan selalu berharap seperti ini" ucap Safira sambil menangis di dalam kamarnya

Safira mengurung dirinya di dalam kamar, di terus berharap dan ber harap, tapi sampai sekarang papah nya belum memberikan keputusannya

"aku harus ngomong sama papah, sekarang" ucap Safira

"tapi, bagaimana cara ngomong sama papah" keluh Safira

"aku takut, jawaban papah tidak seperti yang aku inginkan, tapi percuma kalau aku terus berharap dan berharap" ucap Safira

Safira segera turun menuju kamar orang tuanya.

"huh, bismillah" ucapnya sebelum mengetuk pintu

tok tok tok

tok tok tok

tok tok tok

"pa papah aku ingin bicara sama papah" ucapnya

papahnya pun membuka pintu kamar dan keluar tanpa memperdulikan Safira yang ada di depannya.

papahnya duduk di ruang tengah dan memanggil bi sari

"bi, bibi" ucapnya

"ya pak, mau dibuatkan teh atau kopi?" tanya bi sari

"tolong buatkan saya kopi ya bi, tolong bawakan kue kering juga" ucapnya

"ya pak" jawab bi sari

bi sari segera ke dapur dan melihat Safira yang berdiri di depan kamar orang tuanya

"non, kenapa berdiri di sini?, non ingin panggil ibu?, ibu ada di halaman belakang non" tanya bi sari

"nggak bi, aku gak cari mamah" jawab Safira

"non cari bapak?, itu bapak non lagi duduk di ruang tengah" ucap bi sari

"iya bi, makasih ya bi" ucap Safira

Safira memang sudah tau papahnya pergi ke ruang tengah tanpa memperdulikan nya

Safira menunggu papahnya sampai ia memperdulikannya

tapi papahnya tetap diam dan tidak berbicara apapun

Safira yang tidak tahan melihat sikap papahnya yang sangat dingin kepadanya

ia langsung berlari ke halaman belakang menemui mamahnya

"huhuhu sikap papah dingin sekali, kenapa papah jadi kaya begitu" ucap Safira sambil berlari ke halaman belakang

"mamah!" teriaknya

mamahnya terkejut dan segera menemui Safira

"ada apa sayang?, kenapa kamu nangis kaya begini?" tanya mamahnya sambil menghapus air mata di pipi anaknya

tanpa menjawab pertanyaan mamanya, Safira langsung memeluk mamanya

"huhuhu, mamah kenapa papah jadi seperti itu....kenapa sikap papah jadi dingin ke Safira....Safira salah apa sama papah mah....Safira cuma mau ngomong ke papah kalau Safira ingin bekerja dan membangun toko kue milik Safira sendiri" ucap Safira sambil menangis

"Ira, duduk dulu yuk di sana. mamah akan jelasin semuanya" jawab mamahnya dengan tenang

Safira mengikuti ajakan mamahnya untuk duduk di ayunan belakang rumahnya

"sini, duduk di samping mamah" jawab mamahnya

"Safira, Safira mau tau kan kenapa papah jadi seperti itu" ucap mamahnya dengan sangat tenang

Safira menganggukkan kepalanya

"sebenarnya, mamah juga gak tau kenapa papah jadi seperti itu, saat kamu pergi ke kafe waktu itu, mamah ngobrol sama papah tentang keinginan kamu untuk bekerja dan membangun toko kue milik mu sendiri" ucap mamahnya

"papah kamu diam....setalah itu papah menjawab pertanyaan mamah, apakah kamu diperbolehkan atau tidak....papah menjawab *papah gak ingin Safira bekerja mah, papah ingin Safira kuliah* ucap papah waktu itu, papah ingin kamu kuliah Ira" jawab mamahnya

"tapi mah, kalau Ira kuliah bagaimana dengan toko kue Ira nanti, Ira harus menghafal pelajaran, mempersiapkan skripsi yang sangat sulit, Ira ingin mandiri mah. untuk membangun toko kue Ira gak akan meminta uang ke mamah dan papah. Ira akan bekerja untuk mendapatkan uangnya mah, untuk modal Ira membangun usaha toko kue itu" sambar Safira

"mamah yakin, papah melarang Safira untuk bekerja bukan karena masalah keuangan kok. papah hanya ingin *papah ingin Safira kuliah mah, papah ingin melihat putri papah sebagai mahasiswi dan menjadi sarjana* kata papahmu seperti itu" jawab mamahnya dengan nada bicara yang tenang

"papah kecewa ya mah sama Safira, makanya sikap papah dingin ke Safira" keluh Safira

"sepertinya bukan kaya gitu deh sayang, papah lagi sibuk sama urusan kantor, karna penghasilan perusahaan papah menurun dan hampir bangkrut, papah sedang banyak pikiran sayang. mamah harap kamu mengerti keadaan papah sekarang, sikap papah juga tadi pagi ke mamah sangat dingin. biasanya papah bercerita tantang urusan kantornya dengan sangat bahagia. namun pagi ini papah sangat berbeda. sikapnya sangat dingin seperti yang kamu bilang tadi" jawab mamahnya

"seperti itu ya mah, Safira salah paham sama papah, Safira paham masalah papah sekarang. Safira mau pergi dulu ya mah, Safira pengen ketemu papah" ucap Safira

"iya sayang" jawabnya

"makasih ya mah sudah bantu Safira" ucap Safira sambil berlari menuju ruang tengah dan tersenyum sama mamahnya

"sama sama sayang" teriak mamahnya

"mamah senang melihat kamu tersenyum seperti itu, semoga papah akan mengerti apa yang kamu mau ya sayang" gumam mamahnya

Safira lari menuju ruang tengah dan langsung memeluk papah nya

"pah, maafin Safira ya pah, Safira udah salah paham sama papah, Safira gak tau masalah papah. Safira tau papah ingin Safira kuliah dan menjadi sarjana, tapi Safira ingin bekerja. papah tau kan sulitnya kuliah, Safira harus menghafal pelajaran dan menyiapkan skripsi yang sangat sulit. Safira harap papah mengerti apa yang Safira mau" ucap safira

"ya Ira, papah tau apa yang kamu mau. papah juga gak bisa memaksakan kehendak papah" jawab papahnya

"papah serahkan semuanya sama kamu, kamu mau bekerja seperti apa yang kamu mau atau kuliah seperti yang papah mau" lanjutnya

"kalau Safira ingin bekerja apa papah izinin?" tanya Safira

"terserah kamu aja Ira, kamu mau kerja atau kuliah, kalau kamu mau kerja papah izinkan. dan kamu mau bekerja di bidang apa, papah izin kan asalkan itu tidak merugikan kamu dan yang lain, emang kamu mau kerja di bidang apa?" tanya papah safira

" Ira sih pengennya kerja di toko kue, biar Ira bisa membangun toko kue sendiri nantinya" jawab Safira

"emm udah tau toko kue nya yang mana dan dimana?" tanya papahnya

"papah kok nanyanya begitu ya, detail banget" gumam Safira

"hei kok ditanya malah diem aja" kejut papahnya

"eh pah, tadi nanya apa?" tanya Safira

"ditanya kok balik nanya, papah tadi nanya kamu mau kerja dimana dan toko kue yang mana?" tanya papahnya

"be...belum tau pah" jawab Safira

"yaudah cari sana, toko kue yang mana. kebetulan papa sama Mama hari ini gak kemana mana, kamu pergi sana sama pak Doni. papah izinin, pulangnya jangan kesorean jam 16:00 langsung pulang ya" suruh papahnya

"i..iya pah, makasih ya pah aku siap siap dulu, habis itu langsung panggil pak Doni" ucap Safira

"papah aja yang panggil pak Doni, kamu siap siap aja di kamar. yang sopan bajunya" suruh papanya

"i...iya pah" jawab Safira

"gak usah melawan deh, udah bersyukur dibolehin, lagi pula aku kan selalu pakai baju yang sopan kenapa di suruh pakai baju yang sopan, papah papah" gumam Safira sambil berjalan menuju kamar nya

Safira mempersiapkan bajunya

ia memilih baju yang sopan (padahal biasanya juga udah sopan, papa papa)

"emm baju yang ini, terus bawa tas, masukin blablablabla" ucapnya

"emm udah rapih" gumamnya

Safira turun kebawah dan ke halaman belakang

"pak, ayo berangkat sekarang" ucapnya kepada Pak Doni