Beberapa saat kemudian Qaisa menemukan sebuah lampu jalan yang ada di pinggir trotoar dan Qaisa memutuskan untuk beristirahat di sana sebentar.
'kita beristirahat dulu ya Quitta aku capek dari tadi ngayuh sepeda mulu!'
kata Qaisa Dengan nada suara yang terlihat lelah .
'ok ... baiklah tidak ada salahnya kan beristirahat sebentar'
kata Quitta
mereka pun akhirnya beristirahat sebentar dibawah lampu jaln itu
' apa kau merasa ada yang aneh dengan jalan ini?' kata Qaisa
'ya.. ada banyak hal hal aneh disini' jawab Quitta.
'hemmm...!! aku lapar Quitta.. tadi siang aku hanya makn 1 roti isi. tidak... ! aku bisa mati kelaparan disini'
'hah.. kasian untung aku hantu jadi tidak lapar haha!!..' kata Quitta
'DIAM KAU...!!!!' kata Qaisa
'hem bagaimana kabar ayah ya.!!!' kata Qaisa berbicara sendiri
'Hey Quitta apa pendapat mu jika aku mengirim surat kepada ayah?' tanya Qaisa
Quitta tidak menjawab dia hanya diam
'hey Quitta!'
'hey Quitta!'
'Quitta!'
'eh Quitta!?..'
'QUITTA APA KAU BISU TULI ATAU BAGAIMANA KENAPA TK MENJAWAB....!!!!!!' Karena kesal Qaisa pun berteriak.
'APA SIHHHH...!!!!???? KAN KAMU TADI SURUH AKU DIAM HEH APA KAMU LUPA APA KAMU AMNESIA!????....'
kata Quitta kesal
'yayaay baiklah aku yang salah okyyyy dan sekarang aku minta pendapat mu bagaimana kalau aku mengirim surat kepada ayah!???...' tanya Qaisa
'hemmm.. menurutku bisa saja asalkan kamu tidam memberi tahu kalo kamu sekarang tinggal di kota ini..!!'
kata Quitta
'ok baiklah besok aku akan tulis surat kepada ayah!'
kata Qaisa
beberapa saat kemudian
terdengar suara derap langkah yang sangat keras yang terdengar dari belakang.
prek... prek.. prekk... suaranya
Qaisa pun kaget apakah ada seseorang selain dia di jalan ini
Qaisa pun menoleh kebelakang
tapi dibelakang tidak ada apapun selain kegelapan. suara derap langkah kaki itu pun tiba tiba hilang
Qaisa pun berbalik setelah berbalik , Quitta pun berbisik padanya ada 'seseorang yang bersembunyi di kegelapan..' bisik Quitta
'APA!?..' Qaisa sedikit takut bercampur terkejut. tapi dia menyadari bahwa dia kan jago bela diri masa sama begitu aja takut
'apa yang harus kulakukan?!..'
tanya Qaisa
'begini naiklah kesepeda dan kayuh lah secepat yang kau bisa. bagaimana setuju?.'
kata Quitta
'hem ok aku setuju. aku kasih aba aba mulai dari 1.....2.....3 ayo?!':'
Qaisa pun meloncat ke sepedanya dan langsung mengayuh nya sekuat yang dia bisa . dia terus saja mengayuh dan tidak memberikan waktu untuk mengambil nafas . dia membayangkan bagaimana jika seseorang yang bersembunyi di Kegelapan itu adalah sebuah pisikopat yang haus akn darah
atau apapun itu.
dia terus mengayuh sampai ia melihat ada sebuah jaln yang menuju ke apartemen nya . dia pun bergumam 'huhhh akhirnya aku bisa sampai..!!! jika aku terpaksa melewati jalan sesat itu lgi dan bertemu dengan pisikopat itu dia akan sangat berterima kasih!!!!!' .
apa berterima kasih dengan pisikopat huh sungguh gila.