Chereads / Kiss You / Chapter 15 - Ali vs Ariyanto

Chapter 15 - Ali vs Ariyanto

"Diem Prilly."

"Iya Prilly bisa diem dikit nggak sih loe ini."

Prilly memanyunkan bibirnya kesal, mau tak mau ia harus diam dan harus nurut dengan apa yang dilakukan dua kakak adik itu pada rambutnya.

Amanda yang berada di depan mereka bertiga hanya bisa tertawa-tawa geli melihat tampang muka Ali dan Ariyanto yang serius dengan rambut Prilly dan Amanda dengan senang hati merekam adegan itu.

Saat ini keempat anak remaja itu sedang berada di ruang tamu rumah Prilly.

Tadi mereka bermain poker dan karena Amanda sedang beruntung mungkin karena bisa menang berturut turut dan ketiga temannya itu kalah, maka Amanda pun memberikan hukuman yang menurutnya simple.

Ali dan Ariyanto harus bisa mengepang rambut Prilly dengan rapi, dan yang tidak rapi harus keliling rumah Prilly 50x dan bila kepengan mereka rapi maka Prilly lah yang harus lari mengelilingi rumahnya sendiri.

"Aduh jangan di tarik-tarik dong, sakit tau." gerutu Prilly kesal karena Ali dan Ariyanto selalu menarik rambutnya secara berlawanan.

"Duh maaf beb nggak sengaja." ucap Ali tapi masih serius mengepang rambut Prilly.

"Bab beb, lo pikir Prilly bebek apa?" ucap Ariyanto.

"Apaan sih lo sirik aja, dasar jones." ucap Ali menatap adiknya itu kesal.

Ariyanto malah tersenyum mengejek. "Kayak lo nggak jones aja."

Ali mendelik kearah Ariyanto yang ada di samping Prilly. "Gue kan emang udah nggak jones, ya kan beb."

"Haha emang Prilly udah nerima lo?" tanya Ariyanto dengan senyum jahilnya.

Ali menatap Prilly yang hanya nyengir menatapnya. "Lo pacar gue kan?"

"Hmm." gumam Prilly malas.

"Tuh kan."

"Apa? Prilly aja cuma jawab 'hmm' doang. Lagi pula jangan mau deng pacaran sama abang gue, dia itu kalau tidur suka ngiler." ucap Ariyanto panjang lebar dan tidak menghiraukan Ali hang menatapnya marah.

"Maybe." ucap Prilly asal.

"Jangan percaya sama omongan Ariyanto ya Beb, Ariyanto tuh yang tidurnya ngorok." ucap Ali.

"Duh kok kalian malah jadi berteman gitu sih!"

"Berantem Amanda!" seru Ali dan Ariyanto bersamaan.

Prilly langsung menutup telinganya mendengar teriakan kedua kakak adik itu. Sementara Amanda hanya nyengir tidak jelas.

"Sama aja."

"Bedalah. Bego di pihara."

"Udah belum sih ini rambut gue beneran sakit banget tau?" tanya Prilly kesal, rasanya kulit kepalanya mau lepas saja.

"Oh udah kok." ucap mereka serempak.

"Liat punya gue yang bagus kan?"

"Tentu aja punya gue yang lebih bagus."

"Mana ada, punya gue lah yang lebih bagus."

"Gue."

"Gue."

"Gue."

"Gue."

"Hiks... Hiks..."

"Loh kenapa lo Pril?" tanya Ariyanto khawatir karena tiba tiba Prilly terisak.

Ali pun juga tidak kalah khawatir. "Aduh beb, lo kenapa?"

"Hiks..."

"Hahaha."

Ali dan Ariyanto menatap Amanda marah, Prilly sedang sedih tapi mengapa Amanda malah tertawa lepas.

"Huaa kalian jahat! Rambut indah gue jadi berantakan gara-gara kalian bertiga." ucap Prilly menunjuk Ali, Ariyanto dan yang terakhir Amanda yang masih tertawa di depannya.

"Maaf sayang, tapi Amanda yang jadi tersangka bukan gue." ucap Ali menunjuk Amanda.

Ariyanto pun mengangguk setuju. "Iya, Prilly. Ini semua Amanda kan yang minta...."

"Ho'oh.. Tapi ini punya gue udah selesai." ucap Ali mengangkat sebagian rambut Prilly.

Ariyanto pun juga mengangguk lalu mengangkat bagian rambut Prilly yang satunya. "Punya gue juga udah dari tadi."

Prilly yang ada di tengah dan merasa rambutnya di tarik ke kanan dan ke kiri hanya bisa cemberut kesal. "Tunggu pembalasan gue." gumamnya pelan.