Chereads / Istri Kecil Ku Yang Hebat / Chapter 3 - Bab 3

Chapter 3 - Bab 3

" aku ingin kau menjadi orang ku dan melakukan apa yang ku perintahkan dan sebagai balasanya aku akan membantu mu. berapa pun yang kau inginkan aku akan memberikan uang yang banyak untuk mu "

Suaranya mantap tampa ada cela sedikit pun, dia melihat ke mata gadis yang ada di hadapanya, masih belum mengerti apa tujuan gadis itu.

Dia adalah laki-laki tampa pekerjaan dan sudah menjadi pencuri selama dua tahun terakhir setelah dia di pecat dari kantornya dengan tuduhan yang tak pernah dia lakukan.

" apa kau yakin dengan ucapan mu ? " dia mulai terpengaruh dengan janji gadis itu.

" tentu, kau bisa mengatakan jumlahnya dan aku akan segera memberinya tapi kau harus melakukan janji mu. Jika tidak aku akan memastikan kau tidak akan bisa merasakan dunia yang indah "

Ini seperti lelucon untuknya, dia pria yang lebih dewasa dari gadis itu. Namun dia memperlakukanya seperti mereka adalah teman.

" baiklah, beri aku 1 juta dollar, aku harus membawa adik ku kerumah sakit "

" beri aku nomor rekening mu dan akan segera ku kirim "

Setelah pria itu memberikan nomor rekeningnya, dia langsung mengirimnya dan memasukan kembali telpon selulernya.

" aku sudah mengirimnya dan ini adalah alamat ku. Datanglah jika urusan mu sudah selesai "

Setelah itu Alana pergi tampa menunggu pria itu menjawab, hari ini sudah cukup untuk pencarianya. Dia bersyukur karna bisa bertemu pria itu. Namun tidak mengira jika pria itu akan berubah menjadi seorang perampok.

Seminggu setelah kejadian itu. Alana mendapat tamu istimewa di rumahnya, pria itu menatapnya dengan penuh tanda tanya mengenai sikap dinginya.

" baiklah, apakah kita akan melakukan suatu tindak kriminal ? "

" aku ingin membangun sebuah perusahaan. Aku ingin kau menjadi wakil ku, aku akan memberi mu tanggu jawab untuk mengelola keuangan dan seluruh kegiatan oprasional perusahaan ada di tangan mu "

Perkataan itu seperti petir di siang bolong tampa ada hujan di dalamnya. Terdengar aneh dan tidak memungkinkan.

" apakah kau yakin ? "

Pria itu mulai ragu dengan keputusannya untuk mengikuti gadis kecil itu, jika dia memerintahkanya untuk membunuh itu terlihat normal di telinganya, namun mendirikan sebuah perusahaan dan memberikannya sebuah posisi yang sangat tinggi, membuatnya terdengar seperti lelucon untuknya.

" aku sudah membuat sebuah aplikasi anti virus yang bernama Protective Of The Virus yang akan  melindungi setiap komputer atau ponsel dari virus yang biasa hingga virus yang tidak mudah diatasi "

Dia tidak perlu menjawab setiap pertanyaan pria tersebut misinya adalah mendirikan perusahaan bukan membual dengan mereka.

" seberapa besar keyakinan mu dengan aplikasi itu ?"

" aku sangat yakin, hanya aku yang bisa menciptakan aplikasi ini "

" baiklah aku percaya pada mu, tapi aku tidak tahu bagaimana caranya aku bisa meyakinkan para pelanggan. Kau tau aku sudah lama di pecat dari perusahaan ku dan tidak ada satu perusahaan pun yang mau menerima ku karna masalah itu "

Dia memang jenius dalam hal memajukan perusahaan. Dia mampu membuat perushaan biasa menjadi perusahaan terkenal dengan waktu singkat, orang menyebutnya hantu keberuntungan.

Namun semuanya tinggalkan omong kosong karna dia sudah di jebak oleh rekan dan kekasihnya. Mereka memintanya untuk mengelola bisnis bersama dan pada saat semuanya sudah terkendali dia dibuang begitu saja seperti sampah dengan fitnah dan berakibat tidak bisa bekerja di perusahaan mana pun.

" aku tau kau tak seperti itu. Sekali pun kau seperti itu aku tidak perduli "

Tiba-tiba hatinya tersentuh dengan pernyataan gadis itu, baru kali ini dia bertemu dengan gadis kecil yang baik hati sepertinya. Dia sudah membantu hidup adiknya dan sekarang dia ingin menjadikanya Direktur Utama di perusahaanya. Itu bahkan lebih tinggi dari posisinya di perusahaannya terdahulu.

" jika kau bersedia maka yakinlah pada perkataan ku bahwa kau tidak akan menyesal saat mengikuti ku "

Dia tidak pandai dalam hal membujuk atau meyakinkan dengan kata-kata manis, dengan lebih suka mengatakan kejujuranya dari hatinya.

" baiklah, aku akan mengurusnya dan berjanji akan menjadikan perusahaan ini menjadi satu-satunya perusahaan yang hebat  " dia akan membantu gadis itu dengan seluruh kekuatanya.

Walau ia tidak tau apa alasan dibalik sikap gadis itu. Namun dia bisa melihat bahwa dia tidak semudah yang dia bayangkan, ada tekat yang kuat dan keinginan yang harus segera tercapai dari setiap pandangan dan nada bicaranya.

" bagus, karna aku akan membantu untuk membalaskan dendam mu pada mereka "

Tentu saja Alana tau jika pria itu tidak sejahat yang dia baca di setiap berita yang ia temukan, kehidupanya hampir sana denganya. Sama-sama di jebak dan dibuang saat tidak dibutuhkan lagi. Hanya saja kehidupanya lebih mengerikan, dibuang oleh kedua orang tuanya hanya untuk seorang anak angkat.

" aku akan menunggu saat itu "

Setelah mendengar janji Alana. Dia tersenyum dan mengucapkan rasa terima kasih pada tuhan yang sudah mempertemukanya dengan gadis itu, sekarang dia yakin bahwa hidupnya akan segera membaik setelah bergabung dengan Alana.

" karna kita akan bekerja sama, perkenalkan nama ku Quinza Alana " dia mengulurkanya tanganya yang halus dan putih

" nama ku Raiden Darren Sakha, kau bisa memanggil ku Raiden "

Pria itu menyambut jabatan tangan gadis itu, dia tertegung saat menyentuh telapak tangannya yang sangat lebut dan kecil, lengannya yang lembut memberikan kesan bahwa jika dia menjabat tangannya dengan kua maka tangan kecil itu akan mudah retak dan patah. Ini berbanding terbalik dengan apa yang gadis itu lakukan saat dia memberinya sebuah pukulan waktu itu.

" aku akan memanggil mu kakak Raiden "

Raiden tersenyum saat mendengar panggilan Alana, sekarang dia sadar bahwa Alana bukan orang yang sombong. Hanya saja dia memang sedikit sulit untuk di dekati karna dia seperti memiliki sebuah tembok transparan yang melindunginya dari orang-orang luar.

" aku akan memanggil mu Ana "

" dimana kali tinggal kak ? "

Setelah mendengar perkataan Alana, pria itu menjadi sedih. Mereka akan segera di usir oleh pemilik kontrakan karna belum membayar iuran selama dua bulan.

" aku masih belum tau Ana, kami akan segera di usir jadi aku masih harus mencari kontrakan yang murah untuk ku dan adik ku "

" bagaimana jika kalian tinggal di sini. Rumah ini cukup besar dan hanya ada aku serta bibi yang tinggal disni "

" apakah tidak apa-apa jika aku dan adik ku tinggal disini, aku hanya tidak ingin merepotkan mu, akan ada banyak fitnah nantinya jika seorang laki-laki tinggal dengan seorang wanita tampa ikatan pernikahan "

Walau dia akan sangat berterima kasih atas penawaranya, tapi dia juga tidak ingin menyusahkan gadis itu. Dia juga merasa menjadi beban untuk Alana jika mereka berdua tingga denganya.

" kakak bisa tenang, bibi akan memberi tahu mereka bahwa kalian adalah saudara jauh ku"

" terima kasih Ana, aku akan membawa adik ku nanti sore "

" baiklah "

Setelah laki-laki itu pergi, Alana mencari bibi pengurus rumah tangganya untuk mempersiapkan dua kamar untuk di tempati malam ini.

Saat pukul 17:00 sore Raiden dan adiknya sampai di rumah itu, mereka tidak membawa banyak barang karna memang tidak ada barang berharga yang harus mereka bawa.

Semenjak kedua orang tua mereka meninggal, Raiden berusaha untuk memenuhi semua kebutuhan mereka. Walau pun adiknya tidak bisa melanjutkan studinya hingga perguruan tinggi. Namun sang adik masih sangat bersyukur karna mempunyai seorang kakak yang sangat bertanggung jawab seperti Raiden.

" selamat sore bibi, aku Raiden dan ini Sandra adik ku "

" selamat sore tuan Raiden dan nona Sandra, ayo masuk. Nona sudah meminta ku untuk mempersiapkan dua kamar untuk kalian "

" terima kasih bibi "

Setelah itu mereka mengikuti bibi menuju kamar yang sudah di siapkan untuk mereka, Raiden dan adiknya mengukiti tampa membuat suara. Mereka bersyukur akhirnya bisa tinggal di tempat yang layak.

" ini adalah kamar tuan Raiden dan yang dibelah adalah kamar nona Sandra "

Saat mereka membuka pintu kamar, betapa terkejutnya mereka melihat isi kamar yang begitu mewah dengan tempat tindur berukuran besar dan beberapa perabotan yang mendukungnya, mereka terlihat serasi dengan warna cat kamarnya.

" mulai saat ini kalian tinggal disini dan panggil saya bibi Gu "

" baik bibi Gu. Perkenalkan nama ku Raiden Darren Sakha dan ini adik perempuan ku Cassandra Anggelica Sakha bibi bisa memanggil kami Raiden dan Sandra "

" hallo bibi Gu " dia tersenyum ramah.

" baiklah, kalau begitu aku akan menyiapkan makan malam untuk kalian "

Mereka memasuki kamar masing-masing dan bersiap untuk membersihkan diri. Setelah selesai mereka mulai menyusun barang-barang mereka di lemari yang sudah tersedia di kamar masig-masing.

Raiden dan Sandra sangat bersyukur akhirnya bisa terbebasa dari rumah kumuh dan tidak lagi perlu menahan lapar saat mereka tidak memiliki uang untuk membeli bahan-bahan makanan.