Chereads / Cinderella Love Story / Chapter 5 - Bab 5 Merasa Takut

Chapter 5 - Bab 5 Merasa Takut

Bab 5 Merasa Takut

Malam itu, cafe tempat Kayla bekerja sangat ramai didatangi pengunjung. Hal ini membuat Kayla dan Deni benar-benar sangat sibuk melayani pengunjung yang datang. Tanpa disadari oleh Kayla, Andrew sedang duduk dan terus menatap dia yang sejak tadi sibuk membersihkan meja, karena pengunjung lain sedang menunggu.

Entah kenapa Andrew penasaran pada dirinya sendiri, karena dia tertarik dengan Kayla. Kalau dipikir-pikir, dilihat dari penampilan Kayla itu jauh dari tipe cewek Andrew. Inilah mengapa Andrew ingin mencari tahu kenapa dirinya selalu ingin menatap gadis desa itu.

Setelah beberapa jam kemudian, pengunjung mulai bisa terkendali. Kayla pun membersihkan semua meja yang kotor dan seketika tatapannya langsung menuju ke meja yang berada di pojok di samping jendela. Dia baru menyadari kalau pengunjung yang ada di sana adalah Andrew.

"Kayla, tolong bawakan ini ke meja nomor 12 ya!" teriak salah satu rekan kerja Kayla.

Kayla cukup kaget saat nelihat nomor yang ada di atas nampan, karena nomor itu tertuju pada meja yang di duduki oleh Andrew. Sebisa mungkin Kayla tersenyum melayani Andrew, walau sebenarnya Kayla tidak menyukai pria itu.

"Malam Kak, cappucino dingin ya," ucap Kayla sambil menyimpan pesanan Andrew di meja.

Dengan wajah tanpa senyum, Andrew hanya menaikan kedua alisnya dan langsung memalingkan wajahnya. Melihat itu membuat Kayla sedikit emosi. Dia tidak tahu salahnya pada pada Andrew, sehingga pria itu terlihat sekali sangat membenci dirinya.

"Kenapa?" tanya Deni saat Kayla datang ke tempat peristirahatan dengan wajah yang terlihat badmood.

Kayla tersenyum paksa sambil menggelengkan kepalanya, "Enggak apa-apa kok."

Kini Kayla mulai bergabung dengan karyawan lainnya saat istirahat tiba. Tapi, Kayla tetap menyantap roti, karena lidahnya yang sampe sekarang belum terbiasa dengan makanan cafe itu.

"Deni, boleh aku bertanya sesuatu?" Deni yang sedang menikmati makanannya hanya mengangguk, "Andrew itu orang seperti apa?"

Deni mengerutkan keningnya, merasa heran dengan pertanyaan Kayla. Melihat itu Kayla dengan cepat memberi penjelasan, agar Deni tidak salah paham atas pertanyaannya.

"Jangan pikir macam-macam! Aku menanyakan ini, karena sejak bertemu dengannya, dia terlihat tidak menyukaiku. Apa karena aku menabraknya waktu itu, sampai dia benci denganku?"

Mendengar itu Deni langsung tertawa. Kayla mengerutkan keningnya dengan reaksi Deni.

"Dia memang seperti itu, apalagi terhadap perempuan. Andrew benar-benar menutup diri untuk itu. Satu kampus juga tahu kalau Andrew itu sombong dan sulit untuk di dekati. Pokoknya saran aku, kamu jangan sampai punya masalah dengannya."

Deg ... Mendengar itu membuat Kayla sedikitnya merasa takut. Dia hanya mengangguk sambil menikmati roti yang ada di tangannya. Selesai istirahat, semua karyawan kembali bekerja karena sebentar lagi cafe akan tutup.

Saat keluar untuk membersihkan meja, tatap an Kayla tertuju di tempat Andrew tadi berada.

'Emmm ... Ternyata dia sudah pulang. Gumam Kayla dan melanjutkan pekerjaannya.

❤️❤️❤️❤️

Kayla membuka perlahan matanya sambil memegangi lehernya yang terasa kaku. Pekerjaan yang sangat sibuk tadi malam membuat tubuh Kayla pegal dan dia merasa capek yang luar biasa. Kayla terpaksa bangun dari tidurnya dan bersiap untuk beramgkat ke kampus.

"Andai hari ini bisa libur," lirih Kayla sambil mengganti bajunya.

Sampai di kampus, Kayla langsung menuju ke kelas, karena dia yang nyaris terlambat. Amira melambaikan tangannya yang sudah duduk di bangku belakang bersma Deni.

"Kamu pasti capek ya?" tanya Deni yang menyadari wajah lelah Kayla. Dia mengangguk tersenyum dan langsung duduk di sebelah Amira.

"Kalian luar biasa, dengan kuliah yang oadat, kalian masih bisa mencari uang," ucap Amira bangga sambil menaikkan kedua jempolnya.

"Kalau bukan karena butuh, aku juga ogah kali kerja kaya gini, " timpal Deni membuat kedua temannya tertawa.

Kelas pun dimulai, dosen memasuki ruangan bertepatan dengan kedatangan Andrew dan kedua sahabatnya. Tatapan Andrew sempat menatap Kayla, tapi seperti biasa dengan tatapan yang sinis. Kayla langsung memalingkan wajahnya, seketika jantungnya berdetak kencang merasa takut dengan Andrew.

Mengingat perkataan Deni kemarin, Kayla berharap sempai kapanpun tidak pernah berurusan dengan pria menyebalkan menurut Kayla. Jadwal kelas Kayla hari ini sangat padat, setelah mengikuti semua kelas, sebelum pulang dia dan teman-temannya terlebih dahulu istirahat di taman kampus, sebelum mereka pulang.

Tidak terasa sudah menunjukan pukul 17.00 Deni dan Kayla pun pamit kepada Amira, karena mereka akan pergi bekerja. Selama perjalanan banyak hal yang Deni tanyakan pada Kayla. Dari mulai tempat tinggal, di Jakarta sama siapa dan banyak lagi. Sesampai di cafe Kayla mulai mengambil alat-alat untuk membersihkan meja bekas para pengunjung. Banyak pekerjaan yang harus dia kerjakan, karena seperti biasa cafe sangat ramai.

'Ah itu 'kan Andrew? Kenapa dia selalu pergi ke sini?' heran Kayla ketika melihat Andrew sedang asik menyantap makanan pesanannya.

"Permisi!" Andrew melambaikan tangannya, dengan sigap Kayla menghampirinya.

"Iya, ada yg bisa saya bantu!"

"Saya pesan ini." Andrew menunjukan salah satu minuman yang ada di dalam menu sambil memberikan kertas kecil yang di lipat padanya. Kayla menatap Andrew dan dia menyuruh Kayla untuk mengambil kertas itu dengan lirikkan matanya.

Kayla pun mengambil kertas itu dan segera meminta pesanan Andrew ke bagian kitchen. Kayla meminta izin kepada rekannya untuk ke toilet. Sampai di sana dia mengambil kertas yang diberikan Andrew tadi di saku dan membukanya.

'Kayla aku tunggu pulang kerja di depan cafee.'

Kayla mengkerutkan dahi, merasa ada yang aneh dengan sikap Andrew padanya, karena menurut Kayla, dia tidak mempunyai hubungan yang sedekat itu dengan Andrew, sampai-sampai dia harus menunggunya sampai selesai bekerja.

Kayla pun kembali bekerja mengacuhkan kertas yang ada di tangannya. Keluar dari toilet mata Kayla langsung melihat ke arah meja yang di tempati Andrew tadi dan sekarang tempat itu sudah kosong.

'Apa dia benar-benar akan menungguku?' niat hati ingin mengabaikan isi pesan Andrew, tapi nyatanya dia tetap penasaran.

"Hei! Kok bengong?" sapa Deni yang melihat Kayla menatap kosong ke arah meja yang di tempati Andrew tadi.

Kayla hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya pada Deni. Keduanya pun kembali bekerja, sampai tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 22.00, semua karyawan bersiap untuk menutup cafe dan pulang.

"Kayla, mau bareng enggak?" Tanya Deni yang berada di atas motor bebeknya

"Emm ... kamu duluan aja, aku mau mampir dulu ke mini market yang ada di depan."

"Oke, kalo gitu gue duluan ya!" Kayla mengangguk tersenyum.

Perlahan Kayla melangkahkan kakinya sambil melirik mencari keberadaan Andrew. Dia ragu apa benar Andrew menunggunya. Benar saja, Mobil sport yang dikendarai oleh Andrew sebelumnya, terparkir tidak jauh dari tempatnya bekerja. Kayla pun menghampiri mobil itu dan mengetuk jendela mobilnya.

"Masuk!" Titah Andrew membuka kacanya.

"Tapi aku ...." Andrew keluar dari mobilnya membuka pintu dan mendorong tubuh Kayla memasuki ke dalam mobil.

"Mau ke mana?" tanya Kayla. Dia benar-benar penasaran dengan sikap Andrew yang mendadak berubah padanya.

"Ya ... pulanglah, kamu kira mau ke mana?" mobilnya terus melaju dan sampai di depan rumah susun Kayla.

"Kamu kok tahu kalau aku tinggal di sini?"

"Kamj perasaan dari tadi banyak nanya deh! Nih ambil!" Andrew menyerahkan bingkisan padanya.

"Ini apa?" tanyanya binggung.

"Buka aja!" Kayla pun membuka bingkisan itu dan di dalamnya terdapat beberapa vitamin.

"Jangan lupa di minum! Setiap hari lo selalu pulang malam dan itu tidak baik untuk tubuh lo." Andrew diam mematung, dia tidak bisa berkata apa-apa, karena Kayla masih kaget dengan sikap Andrew yang mendadak berubah perhatian padanya.

"Ngapain bengong? Cepet turun! Besok ada kelas pagi." Kayla pun turun dari mobil dan Andrew langsung melajukan mobilnya. Kayla masih berdiri mematung tidak percaya dengan apa yang terjadi barusan

~Bersambung~

Jangan lupa ikut kembali kisah Kayla deri awal yaaa...

yuks follow dua IG Author

@septriani_wulan15

@SunyiBiru