Chereads / Alyandra Academy / Chapter 15 - 13. Misi

Chapter 15 - 13. Misi

Dua hari telah berlalu sejak pertandingan battle royal, saat ini semua murid sedang memanfaatkan waktu senggang untuk berlatih khususnya mereka yang akan bertanding lagi seminggu kemudian.

Di lapangan latihan tiga orang sedang berdiri sambil saling mengamati masing masing.

seorang pemuda berambut hitam dengan sedikit unsur merah tersenyum,"Rain! Kau benar benar mau menantangku bertarung?"

Rain yang ditanya hanya mencibir dan berkata,"Tentu saja pangeran bodoh."

Mendengar ucapan Rain, Hazard menjadi sangat kesal dan langsung mengambil sikap bertarung dengan Light Sword.

Rain yang melihat itu juga mengambil Dark Sword miliknya dan bersiap untuk pertarungan.

Fatma yang melihat itu hanya diam, dia sudah terlalu malas dengan pertengkaran keduanya, mereka bertiga awalnya datang untuk latihan bersama, tapi Hazard dan Rain terus terusan bertengkar membuat Fatma agak tidak berdaya.

Hazard yang melihat Rain juga telah siap bertarung langsung melesat sambil mengayunkan pedangnya ke leher Rain. Rain melihat itu tersenyum kecil dan tidak berusaha menghindar, ia hanya bergumam dan perisai transparan telah menutupi dirinya.

Melihat hal itu Hazard mengerutkan kening, serangannya benar benar dihentikan, itu agak membuat Hazard merasa tidak nyaman.

Setelah serangan pertamanya digagalkan, Hazard kali ini mencoba menggunakan sihir, ratusan bola bola api beterbangan ke arah Rain dengan kecepatan tinggi.

Rain melihat itu tidak menghindar, tetapi memilih untuk menggunakan Dark Ball dengan jumlah yang sama untuk menghentikan Fire Ball yang digunakan oleh Hazard. Sesaat setelahnya kedua kekuatan bertabrakan menyebabkan ledakan yang cukup besar yang membuat keduanya mundur beberapa meter, sedangkan Fatma yang menonton setelah melihat bola bola tadi sudah sedikit menjauh dari tempat pertempuran.

Setelah ledakan besar Hazard dan Rain yang tidak puas sudah menyiapkan sihir lagi kali ini Hazard menggunakan Fire Dragon Magic dan Rain menggunakan Dark wave, disaat naga dan gelombang hampir bertabrakan kejadian yang tidak terduga terjadi. Entah itu Fire Dragon maupun Dark Wave mengkristal!

Melihat itu Hazard dan Rain menggigil, sihir mereka belum pernah menjadi seperti ini dan itu membuat mereka agak takut.

Disaat itu seorang pemuda berambut hitam berantakan dengan seragam akademi berjalan kearah mereka. Ingatan Hazard dan Rain tentang pemuda di depan mereka masih sangat segar, Gesa, Pangeran Kristal.

"Apa kalian sudah selesai? Jika belum kurasa aku harus mengambil waktu kalian saat ini," Gesa memperhatikan Hazard, Rain dan Fatma yang baru muncul dengan seksama sambil berkata dengan acuh tak acuh.

Gesa yang tidak mendengar adanya jawaban langsung menyuruh ketiganya untuk mengikuti dia langsung menuju kantor kepala akademi.

Di dalam kantor selain mereka berempat sudah ada beberapa orang, diantara mereka ada yang dikenali oleh Hazard yaitu Alin, Natasha serta kedua kakaknya sedang yang lain Hazard tidak mengenali mereka.

"Baik, sepertinya semua sudah datang," Ucap Jordan sambil mengamati Hazard dan yang lainnya.

"Kalian pasti bertanya-tanya mengapa aku membawa kalian kemari... Aku sebenarnya punya misi untuk kalian yang harus diselesaikan secepat mungkin, tenggat waktunya adalah saat tahap ketiga turnamen atau seminggu kemudian kalian harus sudah kembali," Jordan berbicara dengan nada yang sangat serius membuat para murid menarik nafas panjang.

"Misi apa yang anda maksud kepala akademi?" Seorang gadis cantik berambut pirang dengan jubah penyihir lengkap bertanya.

"Yah, Sherry, sebenarnya penguasa kota Maple, Earl Fred Wilson, meminta bantuan untuk penyelidikan di sekitar hutan kota Maple, selain itu aku juga merasakan orang orang Sininse sepertinya bergerak, jika bisa temukan mereka juga," Setelah mendengar ucapan Jordan atmosfer di dalam ruangan menjadi berat.

Melihat jika tidak ada respon Jordan melanjutkan,"pertama tama aku akan membagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama yang akan dikirim ke kota Maple adalah Demian, Gesa, Hazard, Rain, Sherry, Alin, Fatma, Natasha dan Zeke. Sedangkan kelompok kedua akan diarahkan ke istana untuk memberi tahu Raja, yang berada di kelompok ini adalah Malvin, Jeffrey, Rase, Thalia, dan Anastasia."

"Ah, aku hampir lupa untuk pemimpin kelompok pertama akan diserahkan ke Gesa dan Demian sedangkan kelompok kedua Malvin dan Rase," Jordan menambahkan sambil menyunggingkan senyum.

"Tidak aku menolak, aku tidak ingin memimpin kelompok," yang berbicara adalah pemuda tampan berambut hitam dan mata merah.

"Ouh, ayolah Rase! Kamu cocok untuk ini!" Menghadapi pemuda didepannya kepala akademi hanya bisa menghela nafas dan mengalah.

"Baiklah, pemimpin kelompok kedua akan ada di Malvin dan Anastasia karena Rase menolak," Mendengar jawaban Jordan, Rase tersenyum penuh arti.

Setelahnya, mereka kembali ke asrama masing masing untuk bersiap dan langsung menuju gerbang untuk berangkat karena waktu mereka sangat terbatas.

Di kelompok pertama perjalanan mereka menuju kota Maple benar benar berjalan mulus, mereka tidak menemukan masalah serius hanya menemukan beberapa goblin yang menggangu jalan mereka.

Disaat Kelompok pertama sampai di kota maple, mereka tidak membuang waktu dan langsung pergi ke balai kota untuk menemui Earl Fred.

Saat mereka masuk ke ruangan Earl Fred yang tidak mereka duga yang ada dihadapan mereka bukan Earl Fred melainkan seorang wanita cantik dengan rambut merah bergelombang dan pakaian yang sangat terbuka yang membuat Hazard dan yang lain menelan ludah melihatnya.

"Oh ada tamu? Apa kalian mencari Earl Fred?" Melihat ada orang datang wanita itu bertanya dengan suara yang sangat menggoda dan memasang pose yang cukup erotis.

Sherry mendengus sambil memandang laki laki di kelompoknya dengan jijik lalu maju kedepan," kamu! Siapa kamu?! Dan Dimana Earl Fred?!" Sherry tanpa basa-basi langsung bertanya dan mengeluarkan aura membunuh yang sangat kuat membuat semua orang di kelompoknya tersadar dan wanita di depannya tersenyum tipis.

"Hihi, hahaha, kamu anak kecil berani sekali menggertakku!" Setelah mengucapkan itu aura merah muda yang kuat langsung keluar darinya, Zeke yang melihat aura merah muda langsung membuat ekspresi jelek dan mengeluarkan sihirnya Sanctum territory, dan aura merah muda dan putih langsung bertabrakan dengan keras, setelah beberapa saat kelompok satu yang lain baru menyadarinya aura yang ada di wanitua itu mengandung banyak hawa nafsu jadi mereka menyimpulkan wanita itu adalah perwakilan Losta atau paling tidak adalah kontraktor dosa nafsu!