Chereads / Alyandra Academy / Chapter 17 - 15. Kematian Perwakilan Losta

Chapter 17 - 15. Kematian Perwakilan Losta

"itu tadi sakit," Ucap Hazard saat melihat wajah Benevolentia masih tersenyum.

"Yah, jadi sekarang kembalilah," Benevolentia yang masih mempertahankan senyumnya melambai, Hazard yang melihat itu tertegun sejenak, setelahnya Hazard merasa dunianya seperti berputar putar selama beberapa saat. Saat sadar Hazard sudah berada kembali di ruangan Earl Fred.

Melihat sekeliling sejenak dan merasa situasi menjadi sedikit lebih buruk, Hazard segera bangkit dan mencoba merasakan kekuatan yang diberikan oleh Benevolentia.

Berhasil merasakannya Hazard menghela nafas lega, itu artinya ia tadi tidak bermimpi melainkan kenyataan, melihat ke arah Fatma, Hazard berteriak,"Fatma! Gunakan panah terkuatmu ke arah wanita itu!" Mendengarnya Fatma mengganguk dan meminta Sherry dan Alin untuk melindunginya selagi ia menyiapkan serangan kombinasi bersama Fire Lion.

Hazard juga tidak berdiam diri, setelah menyuruh Fatma Hazard berlari ke arah Rain dan menariknya untuk membantu dia melakukan serangkaian serangan kombinasi.

Rain yang mengerti mengikuti rencana Hazard, mereka berdua dengan cepat berada di hadapan Senia dan berusaha menebasnya dengan Light Sword dan Dark Sword.

Senia yang melihatnya tidak langsung menanggapi tapi saat kedua pedang hampir mengenainya, ia menghilang dan muncul kembali di belakang keduanya, Rain dan Hazard yang mengetahuinya langsung melompat kedepan.

Fatma disisi lain sedang membidik, melihat Senia yang baru saja muncul kembali ia langsung berniat melepaskan panahnya,"Fire Magic, Death Arrow!" Saat itu Fire Lion di sebelah Fatma juga berlari beriringan dengan panah yang dilepaskan Fatma dan kemudian mulai menyatu dengan panah membuat panah itu menjadi jauh lebih panas juga menjadi lebih cepat.

Saat Senia menyadarinya, itu sudah terlambat, panah yang ditembakkan oleh Fatma sudah menembus perutnya membuat ia muntah darah, Gesa melihat itu juga tidak membuang buang waktu, ia langsung berlari dan menggunakan sihirnya,"Crystal Magic Crystal Thorns!" Setelah Gesa mengucapkannya disekitarnya kristal kristal berbentuk duri bermunculan dan langsung melesat ke arah Senia.

Senia yang sudah terkena anak panah tidak bisa menghindari sihir Gesa terpaksa menerimanya membuat seluruh tubuhnya dipenuhi darah tapi walaupun begitu ia masih hidup dan tidak menyerah.

"Ak..aku...ti...da..k...ak...an...men..yerah!" Senia berteriak sambil memandangi wajah semua orang dengan penuh kebencian sambil berniat membaca mantra.

Melihat Senia akan menggunakan sihir Hazard dan Rain melakukan kombinasi pertama Hazard menebas salah satu tangan Senia membuatnya membatalkan rapalannya, sedangkan Rain ia menyerang kaki Senia membuat ia tidak bisa bergerak.

Melihat hal itu Zeke yang sedari tadi diam tidak ingin kehilangan kesempatan membunuh kontraktor dosa yang menjadi rival kebajikan yang memberinya kekuatan membentuk tombak dengan aura suci dan langsung dilemparkan ke arah Senia dan tepat mengenai jantungnya dan membuat Senia tewas ditempat, semua orang yang melihatnya berkedip dan menghela nafas.

Untuk anak buah Senia mereka semua ketakutan setelah melihat Senia tewas, banyak yang berniat balas dendam tapi mereka langsung terbunuh oleh Sherry, sedangkan untuk yang melarikan diri mereka semua ditangkap oleh Demian yang baru saja sadar untuk diinterogasi.

Setelah menginterogasi beberapa orang secara terus menerus mereka mengetahui satu hal, orang yang mereka interogasi terikat oleh sihir yang kuat yang menyebabkan kematian jika mereka berniat membocorkan informasi, jadi mereka hanya bisa menghela nafas.

Mengetahui hal itu mereka mulai berpencar untuk mencari orang di balai kota karena sejak pertarungan dimulai kenapa tidak ada orang yang datang selain anak buah Senia?

Yang membuat mereka terkejut, Zeke menemukan Earl Fred dan beberapa bangsawan kota ada dipenjara, saat mengetahui itu mereka membebaskan para bangsawan dan menanyai mereka.

"Earl Fred, sebenarnya apa yang terjadi?"Gesa bertanya sambil mengerutkan kening ia benar benar tidak mengerti bagaimana ini bisa terjadi.

"Nak, balai kota diserang tadi pagi, para prajurit dibantai, kami para bangsawan dijebloskan ke penjara bahkan sebelum kami sadar, lalu..."Earl Fred tiba tiba berhenti,"Nak! Cepat ke lantai dua seharusnya para wanita ditahan disana! Aku tidak tau apa yang dilakukan oleh orang-orang biadab itu!"Earl Fred tiba tiba menjerit dan ekspresi semua bangsawan menjadi tegang.

Untuk Gesa ia langsung menyuruh Hazard, Zeke, Alin dan Fatma untuk mengecek lantai dua, sedangkan yang lain akan membawa para bangsawan keluar dari balai kota terlebih dahulu, karena setelah bertanya kembali mereka tau yang diserang hanyalah balai kota sedangkan para penduduk tidak keluar itu karena pengumuman dari Earl Fred untuk para penduduk supaya tetap didalam rumah apapun yang terjadi.

***

Berjalan menuju lantai dua Hazard dan yang lain menunjukkan ekspresi tegang khususnya Zeke, karena yang menangkap para wanita adalah perwakilan Losta kemungkinan besar para wanita akan dijadikan sebagai pemuas nafsu, Zeke yang memikirkannya saja sudah marah walaupun dia sudah membunuh wanita menjijikkan itu tapi ia benar benar merasa marah.

Saat sampai disebuah ruangan di lantai dua Hazard membuka pintu, saat melihat apa yang ada didalamnya Hazard mual, yang dia lihat adalah para wanita yang sepenuhnya tidak berpakaian dengan berbagai ekspresi dan banyak cairan putih di tubuh mereka, dan lagi bau ruangan itu sangat busuk.

Zeke yang melihatnya juga ekspresi nya menjadi gelap, apa yang ada di ruangan ini benar-benar sesuai dengan yang ia pikirkan tapi ia sangat tidak senang dengan itu.

Zeke mengertakkan gigi dan membuat aura kesucian, Sanctum untuk membuat para wanita sadar dan juga membersihkan jejak jejak buruk di tubuh mereka, setelah mereka sadar dan hendak berpakaian, mereka ingat tentang apa yang telah terjadi dan mereka merasa sangat sedih bahkan beberapa diantaranya menangis.

Hazard dan yang lain sambil menunggu mereka berpakaian mulai berjalan turun setelah menyuruh mereka turun setelah berpakaian.

Setelah sampai di tempat yang lain Hazard menjelaskan situasi di lantai dua kepada Earl Fred yang membuatnya sangat marah.

Setelah meredakan amarahnya Earl Fred meminta Hazard dan yang lain untuk berkunjung yang disetujui oleh mereka dengan senang hati.

Saat sampai di rumah, tidak di mansion! Earl Fred mereka menemui ada beberapa wanita berpakaian maid menyambut mereka.

Saat sampai didalam mansion, Earl Fred memanggil istri dan putrinya, setelah menceritakan apa yang terjadi istri dan putri Earl Fred benar benar berterimakasih pada mereka.

Setelah berterimakasih beberapa saat walaupun Hazard dan yang lain sudah bilang bahwa tidak perlu berterimakasih, mereka memperkenalkan diri istri Earl Fred adalah Countess Lula dan putri Earl Fred bernama Silvia yang usianya satu tahun lebih muda dari Hazard dan berencana untuk masuk akademi Alyandra tahun depan.

Setelah berbincang beberapa saat Silvia sudah mulai akrab terutama dengan Alin dan Fatma, sedangkan Hazard dan Rain meminta ijin untuk menggunakan lapangan latihan di mansion yang akan ditemani oleh seorang komandan ksatria kepercayaan Earl Fred, dan untuk Gesa dan Demian mereka masih membahas tentang apa yang terjadi dan solusi untuk menghadapinya dengan Earl Fred.