selesailah karawachi mandi dan menggati pakaiannya dengan pakaian yang sudah di sediakan sebelum karawachi mandiri
setelah mengganti pakaian karawachi segera bergegas menuju ruangan utama rumah untuk makan siang bersama kake, hinata, dan hiroki
masuklah karawachi ke dalam ruangan utama rumah dan duduk bersebelahan bersamaan dengan hiroki yang sedang membaca buku
hiroki tidak menghiraukan karawachi ketika karawachi duduk di sebelahnya karena dia sedang fokus membaca bukunya, entah buku apa yang hiroki baca namun ketika karawachi melihat raut wajahnya, hiroki sangat serius membaca bukunya sehingga karawachi enggan untuk menanyakan apa yang sedang ia baca
seketika kake musashi menanyakan prihal tentang tugas mengisi bak air kamar mandi dan memotong kayu yang sebelumnya di suruh oleh kake musashi
"bagaimana nak apakah kamu sudah menyelesaikan tugas-tugas yang tadi kake suruh?"
"iyah ke sudah, namun tadi agak di bantu oleh kaka hinata"
"ohh di bantu hinata yah, selanjutnya kita akan memulai latihan untuk pelenturan dan penguatan seluruh badanmu"
"baiklah, nanti saya akan latihan dimana ke"
"kamu akan latihan di sekitaran rumah ini bersama hiroki"
"bersama hiroki?"
"iyah bersama hiroki, dia sudah kake latih selama 1 tahun, dan juga hinata telah kake latih selama 3 tahun, jadi sekarang kamu akan di latih oleh hinata"
"kenapa latihan hinata dan hiroki berbeda kek?"
"iyah, karena pada awalnya hiroki tidak tertarik dengan latihan yang membuatnya menghabiskan waktu untuk membaca, ia lebih tertarik membaca buku ketimbang latihan fisik, namun mungkin setelah melihat kakanya bisa menguasai batu v stone hiroki jadi lebih tertarik untuk melanjutkan kembali latihannya"
setelah perbincangan yang lumayan cukup lama datanglah hinata yang membawakan makanan lainnya karena sebelum karawachi duduk sudah terdapat beberapa makanan yang tersedia di atas meja lebar dengan tinggi yang hanya setengah dari lutut
Di taruhlah piring-piring tersebut di atas meja lalu hinata duduk bersebelahan dengan kake dan berhadapan dengan karawachi
hinatapun membagikan mangkuk-mangkuk yang berisikan nasi kepada kake, karawachi, hiroki, dan tentunya untuk dirinya sendiri
sebelum mulai makan mereka berdoa terlebih dahulu dan setelah itu barulah mereka makan-makanan yang sudah disediakan di atas meja, di atas meja tersebut ada makanan ikan bakar dan kepeting dengan saus yang lezat, ada juga buah-buahan segar seperti jeruk, semangka, dan lain sebagainya
disela-sela makan karawachi mengungkapkan perasaannya tentang makanan yang di buat oleh hinata
"wah ikan ini enak sekalih..., apakah kaka yang membuat ini sendirian"
"tentu saja kaka yang membuat semua ini"
Hiroki yang kesal karena mendengar jawaban tersebut dari hinata langsung menyela pembicaraan
"iyah, di bantu oleh aku juga, nenek tua ini mana mungkin bisa membuat makanan sebanyak ini sendirian tanpa di bantu oleh orang lain"
"apa yang kau bilang hiroki? nenek tua, coba kamu bilang sekali lagi" dengan wajah yang kesal karena di bilang nenek tua
"nenek tua yang payah, wajahnya keriput seperti nenek tua"
karena kesal terus di bilang nenek tua oleh hiroki hinatapun menghampiri hiroki dan menempelkan kedua tangannya ke kepala hiroki yang telah di kepalkan lalu memutar bolak-balik dengan arah satu sama lain yang berbeda sehingga kepala hiroki menjadi kesakitan
tentunya spontan hiroki meminta maaf kepada hinata namun tetap menyindirnya
"tolong maafkan aku nenek tua yang payah"
"apa kamu bilang"
"nenek tua, nenek tua, nenek tua yang payah"
semakin keras karena terus mengucapkan hal tersebut dan Hirokipun merintih kesakitan
"aduhhh ampun ka sakit, ampun ka, ampun..."
"cobalah panggil kakamu ini dengan panggilan yang benar"
Hinata mengucapkannya dengan nada yang kesal dan lamgsung melepaskan tangannya dari kepala hiroki
setelah kesalnya meredah hinata berdiri dan kembali ke tempat duduknya, sedikit menggebrak meja dengan kedua telapak tangannya
karena sudah terbiasa dengan keributan Hiroki dan hinata, kake musashi hanya diam tenang sambil menikmati teh dan makanannya sedangkan karawachi hanya tersenyum kaget melihat bahwa hinata yang memiliki sikap baik, lemah - lembut, nan terlihat kuat ini juga memiliki sikap yang sangat galak
setelah makan siang karawachi melanjutkan latihan selanjutnya bersamaan dengan hinata dan hiroki
di awal latihan kami memulainya dengan berlari mengelilingi rumah selama 5 kali putaran
Push up 50x
Sit Up 50x
Skot Jump 50x
setelah ketiga hal itu kami lanjut dengan belajar beladiri Yong Moo Do, Yong Moo Do sendiri adalah beladiri gabungan antara Judo, Taekwondo, Apkido, Ssirum dan Hon Sin Sul
di awali dengan pemanasan supaya tidak cidera saat latihan Yong Moo Do yang meliputi 41 gerakan pemanasan (Cumbi Udong) setelah itu lanjut dengan gerakan dasar meliputi Etika, Postur Dada, Langkah Dasar, dan lain sebagainya
kami belajar hingga sore hari, ketika selesai belajar Yong Moo Do karawachi bertanya kepada hiroki mengenai kenapa latihan yang di berikan hinata kepadanya begitu sama dengan hiroki
"hiroki, kenapa ka hinata memberikan pelajaran yang sama atau pelajaran dasar, bukankah kamu sudah lama berlatih?"
sambil memukul-mukul wooden dummy karawachi menanyakan hal tersebut kepada hiroki
Hiroki duduk diam di teras rumah sambil menjawab pertanyaan dari karawachi
"mungkin karena selama ini aku sering bermalas-malasan dan tidak begitu menghafal semua gerakannya jadi karena itulah kaka memberikan pelajaran yang sama"
"kenapa? bukankah saat ini kita semua sedang membutuhkan pertahanan diri dari serangan tentara silver"
"bagiku tidak semuanya"
hiroki menjawab pertanyaan tersebut sambil berbaring di atas lantai dan sambil menatap langit biru yang indah
karawachi hanya menunjukan wajah yang mengatakan "hmmm baiklah terserah kamu saja" sambil memukul-mukul kembali wooden dummy
hingga datanglah malam hari, mereka mulai bersiap untuk makan malam setelah selelsai makan malam dan berbincang-bincang, karawachi dan hiroki mulai pergi ke kamar mereka masing-masing sedangkan kake masih menonton tv di ruangan utama dan hinata yang sedang membereskan sisa makan malam
sampailah karawachi di kamarnya dan mulai membaringkan diri di atas kasur futon (kasur gulung) karawachi mulai mengingat masa-masa kebersamaan dengan kedua orangtuanya
tak lama kemudian saat karawachi sedang mengingat-ingat, tiba-tiba ada sebuah retakan di atas langit-langit kamar tersebut, karawachi hanya tercenung melihat retakan tersebut dan retakan itu semakin besar hingga jatuhlah seseorang tepat di atas karawachi serta mengenai perut karawachi
bruk.. suara jatuhnya orang tersebut yang menimpa karawachi
"aduhhh..."
orang tersebut mengeluarkan suara seperti kesakitan dan karawachi seperti mengenal suara tersebut namun karawachi tidak begitu menghiraukannya karena ia sedang merintih kesakitan akibat orang tersebut
orang tersebut meminta maaf berkali-kali kepada karawachi namun karawachi masih meringkuk kesakitan
"maafkan aku, maafkan aku, karawachi aku tidak sengaja"
setelah mendengar suara minta maaf yang di ucapkan beberapa kali karawachi ingat bahwa suara itu adalah suara hiroki lalu karawachi menengoknya dan benar saja ada hiroki yang sedang berlutut meminta maaf sambil menundukan kepala
karena kesal karawachi memukul kepala hiroki satu kali
"kenapa kamu memukulku karawachi bukankah aku sudah meminta maaf"
hiroki langsung menatap karawachi dengan tatapan yang kesal dan dengan nada suara yang kesal juga sambil memegang kepalanya yang sakit
"sakit tahu kamu jatuh tepat di atas perutku"
karena mendengar suara keributan di kamar karawachi, hinata bergegas ke kamar karawachi dan melihat langit-langit rumah yang rusak beserta karawachi dan hiroki yang kotor karena debu
hinata langsung menyebut nama hiroki karena dia sudah tahu bahwa adiknyalah yang membuat semua kekacauan ini
"hiroki..." nada yang begitu marah setelah melihat semua kejadian ini
hinata langsung menarik telinga hiroki dan menyuruhnya untuk membereskan semuanya
"baiklah ka aku akan membereskan semuanya"
hiroki sesegera mungkin membereskan kekacauan yang telah ia buat, sedangkan karawachi di suruh pergi ke kamar hiroki dan untuk sementara tidur bersama hiroki
ketika sampai di kamar hiroki, karawachi melihat begitu banyak buku yang memenuhi di setiap sudut kamarnya dan ada beberapa alat-alat mekanik yang dimana karawachi tidak mengetahui apa kegunaan alat-alat tersebut
sambil melihat-lihat apa kegunaan alat-alat tersebut karawachi sedikit mengotak-atik alat-alat mekanik milik hiroki dan tak lama kemudia masuklah hiroki ke kamar sambil menggerutu karena telah di omeli oleh hinata, lalu melihat karawachi sedang mengotak-atik alat-alatnya
"hei karawachi jangan sembarangan menyentuh alat-alat itu"
sambil berteriak keras kepada karawachi
Karena sudah ketahuan sedang menyentuh alat-alatnya karawachi hanya diam tersenyum sambil menatap malu kepada hiroki
namun tiba-tiba alat tersebut menyala dan bergerak tak karuan hingga meledakkan asap hitam ke seluruh ruangan kamar tidur hiroki
kali ini hinata sudah berada tepat di belakang hiroki dan terkena ledakan tersebut, mereka bertigapun terkena asap hitam dari ledakan alat tersebut sehingga seluruh tubuh bagian depan mereka menghitam semua, sehingga membuat hinata sangat marah
untuk kedua kalinya hiroki di omeli oleh hinata walaupun dia tidak melakukan apa-apa dan tanpa alasan yang jelas hinata memukul kepala hiroki
"aduuhh... kenapa kaka memukul kepalaku"
"sudahlah jangan banyak protes"
sambil menjewer telinga hiroki dan menariknya hingga mendekati karawachi lalu menjewer telinga karawachi juga, setelah itu menariknya sedikit keatas sehingga mereka berdua merintih kesakitan dan hinata menyuruh mereka untuk membereskannya
"sebaiknya kalian berdua membersihkan semua ini karena jika tidak kalian akan merasakan akibatnya, mengerti?"
"iyah, mengerti ka"
jawab karawachi dan hiroki sambil menahan rasa sakit
akhirnya hinata melepaskan tangannya dari telinga mereka berdua dan berjalan kaki keluar pintu kamar lalu berbicara lagi kepada mereka berdua di depan pintu kamar
"baiklah kaka akan membersihkan diri dan sebaiknya setelah kaka kembali semua kekacauan yang telah kalian perbuat sudah benar-benar beres"
setelah itu hinata menutup pintu kamar hiroki dengan keras dan pergi mandi
karena takut akan ancaman hinata karawachi dan hiroki secepatnya membereskan kekacauan yang telah di perbuat oleh Karawachi
1 jam telah berlalu akhirnya mereka berdua berhasil membereskan semua kekacauan hingga tidak ada sedikitpun bekas ledakan dari alat hiroki
Setelah selesai mereka berdua sedikit beristirahat dan tak lama kemudian datanglah hinata untuk mengecek apakah semuanya telah beres
Ketika masuk hinata melihat-lihat dulu di sekeliling kamar tidur milik hiroki sebelum berbicara kepada mereka berdua untuk memastikan bahwa semuanya telah beres
Hinata melihat kebagian-bagian terkecih hingga ke sela-sela lemari untuk memastikan apakah semuanya benar-benar beres hingga tidak ada sesikitpun bekas ledakan dari alat-alatnya hiroki
"baiklah kalian sudah membereskannya dengan sangat baik, sebaiknya kalian berdua membersihkan diri kalian dan cepatlah tidur"
"baik ka"
mereka berdua berdiri dan pergi ke kamar mandi, begitu juga hinata yang pergi ke kamar tidurnya
selesainya karawachi dan hiroki membersihkan diri dan berbaring di kasur gulung mereka masing-masing, karawachi yang hendak menanyakan sesuatu namun melihat hiroki sudah tertidur pulas, karawachi tidak jadi menanyakannya
keesokan harinya karawachi dan hiroki pergi latihan bersama-sama yang di latih bergiliran oleh hinata dan kake musashi
hiroki yang awalnya tidak begitu menyukai latihan yang menguras banyak tenaga dan waktunya, namun setelah adanya karawachi ia jadi sering berlatih dan tekun dalam latihannya
entah apa yang memotivasinya untuk berlatih keras seperti ini, namun yang pasti ini akan sangat baik untuknya
3 tahun telah berlalu kami di latih oleh kake musashi dan hinata dengan sangat keras, tiap bulannya kami di latih dengan cara yang sangat berbeda-beda mulai dari 1 kali latihan fisik hingga 1000 kali latihan fisik seperti berlari mengelilingi pulau, menyiram tanaman kebun hanya menggunakan ember, push up, dan lain sebagainya
Hingga sampailah kami berdua berada di tingkatan dimana kami akan belajar hal yang sangat kami tunggu-tunggu yaitu untuk menguasai batu V Stone
Sangatlah tidak mudah untuk menguasai batu V stone ini karena untuk menguasai batu ini butuh kekuatan fisik dan mental yang sangat kuat karena jika tidak memiliki semua itu, batu V stone ini bisa-bisa memakan jiwa penggunanya dan mengubahnya menjadi mayat hidup