Chereads / Note Day : The Growing Leaves / Chapter 4 - 4. Kekuatan Batu Merah Delima

Chapter 4 - 4. Kekuatan Batu Merah Delima

Sebelumnya kake musashi menjelaskan bahwa untuk mendapatkan V stone ini tidaklah mudah selain perjalanannya yang cukup lama yaitu mencapai 4 hari dengan beberapa rintangan yang sangat berbahaya saat menuju ke pulau V Stone tersebut dan setelah tibapun kalian masih harus berhadapan dengan rintangan yang bisa merenggut nyawa

walaupun kake musashi sudah menjelaskan betapa bahayanya untuk mendapatkan batu v stone tersebut namun karawachi dan hiroki sudah bertekad ingin memiliki batu V stone jadi mereka berdua tetap membulatkan diri untuk pergi ke pulau V stone tersebut

karena mereka berdua sudah membulatkan tekad mereka untuk tetap pergi, jadi kake musashi menjelaskan lagi perihal apa saja yang harus kita bawa saat perjalanan menuju pulau V stone dan keberangkatan mereka akan di mulai pada pagi hari esok.

hingga hari dimana mereka berdua akan berangkatpun telah tiba, di pesisiran pantai dekat dengan sebuah batu karang besar mereka berdua menunggu kake musashi dengan ditemani oleh suara ombak yang menerpa lautan, juga hangatnya sinar matahari di pagi hari dan indahnya pemandangan lautan yang luas dengan lembutnya sentuhan angin di pagi hari yang menyentuh kulit mereka berdua seolah-olah ini adalah kali terakhir mereka merasakan ketenangan dan kedamaian seperti ini lagi

tak lama kemudian mereka berdua melihat sebuah perahu layar yang cukup besar, sekiranya perahu tersebut sanggup menampung 16 awak kapal dengan 1 orang pengemudi di dalamnya, dengan sebuah lambaian tangan di atas perahu besar tersebut terlihat seorang kake yang mereka tunggu-tunggu sejak tadi pagi tanpa memberi tahu meraka bahwa selama perjalanan mereka berdua menuju ke pulau v stone akan menggunakan sebuah perahu besar

mereka berduapun menghampiri perahu besar tersebut dengan menggunakan perahu dayung lalu mereka berdua di naikan ke perahu besar tersebut bersamaan dengan perahu dayung mereka yang diangkat menggunakan alat pengangkat khusus seperti timbaan air yang di ikatkan di ujung perahu satu sama lain

karawachipun bertanya kepada kake musashi tentang perahu besar ini kepada kake musashi karena sebelumnya karawachi tidak pernah melihat berahu besar ini di pulau ini

''kek apakah perahu besar ini milik kake?"

Tanya karawachi kepada kake musashi

"bukan nak, ini adalah perahu yang kake sewa dari seorang pedagang dengan beberapa awak kapalnya"

karawachi langsung kaget karena kake musashi menyewa perahu tersebut yang mungkin harganya sangat mahal

"hah... bukankah menyewa perahu yang sebesar ini sangatlah mahal kek? ditambah lagi selama perjalanan banyak sekali medan rintangan yang sangat berbahaya, jika perahu ini tidak kembali dalam keadaan yang utuh maka kake akan mengeluarkan biaya yang lebih besar lagi?"

kake musashi tertawa lebar setelah melihat wajah kaget karawachi

"hahaha... sudahlah tidak usah kamu pikirkan tentang hal itu karawachi, kake jadi ikut bersemangat setelah melihat semangat dan tekadmu yang begitu besar bahkan kamu sanggup membawa hiroki hingga sampai saat ini, jadi jangan sampai gagal hingga kamu mendapatkan batu Ruby itu"

sambil menundukkan kepala karawachi berterimakasih kepada kake musashi

"baiklah kek, sebelumnya saya ucapkan terimakasih banyak atas segalanya kek"

"baiklah kake akan pergi dulu ke gudang perahu untuk melihat persediaan makanan kita selama perjalanan"

setelah pembicaraan dengan karawachi selesai kake musashi berjalan ke arah gudang perahu dan setelah beberapa langkah dari karawachi kake musashi meneriakkan sesuatu kepada karawachi

"berterima kasihlah setelah kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan"

setelah mendengar teriakan dari kake musashi karawachi menjadi semakin bersemangat dan membalas teriakan dari kake musashi dengan rasa yang penuh percaya diri

"Baiklah Kek"

dalam hati karawachi yang sedang sangat bersemangat ia berkata "aku akan mendapatkan batu itu apapun rintangannya, aku tidak akan mengecewakanmu kek"

masuklah kake kedalam gudang dan karawachi mulai mendekati hiroki yang dari tadi hanya terdiam di sisi perahu sambil menundukkan kepala ke pembatas sisi perahu tanpa bergerak sedikitpun

"kamu kenapa hiroki"

hiroki tidak menjawab pertanyaan tersebut lalu karawachi menggoyang-goyang kan tubuh hiroki dan membuatnya menegakkan kepalanya lalu menengok ke arah karawachi dengan wajah yang agak sedikit pucat

"apa karawachi aku sedang mual aku tidak tahan berada di perahu ini"

"jika mual kenapa kamu tetap berdiri duduklah hiroki aku punya solusinya supaya kamu tidak mual"

hirokipun duduk sambil menyenderkan punggungnya di pembatas sisi perahu sedangkan karawachi sedang mencari sesuatu di dalam tasnya untuk hiroki supaya dia tidak mual lagi

setelah mencari beberapa menit karawachi akhirnya mendapatkan obat penawar untuk hiroki dan membuat obat tersebut seperti sebuah masker dokter

"ini pakailah ini supaya kamu tidak mual lagi"

dengan wajah yang heran karena ini hanyalah sebuah kulit jeruk, hiroki hanya mempertanyakannya kepada karawachi

"apa??? aku harus memakai kulit jeruk ini? kamu pasti hanya bercandakan karawachi"

"sudahlah pakai saja dulu, apakah kamu ingin tetap merasa mual selama perjalanan hiroki?"

tanpa mempertanyakannya lagi hiroki langsung memakai kulit jeruk itu seperti sebuah masker dokter

sambil duduk dan memakai masker jeruk tersebut selamat beberapa menit kemudian hiroki mulai merasa baikkan dan sedikit tidak merasakan mual

dengan wajah yang gembira hiroki memberi tahu tentang keadaannya kepada karawachi

"kamu benar karawachi aku sedikit tidak merasakan mual lagi"

"benarkah, syukurlah kalau kamu sudah tidak merasakan mual lagi hiroki"

selama perbincangan mengenai rasa mual dan darimana karawachi mengetahuinya tiba-tiba mereka berdua mendengar suara wanita dari arah pulau yang meneriakkan nama kake Musashi, karawachi dan hiroki, mereka berduapun berjalan ke sisi lain perahu untuk melihat jelas siapa yang berteriak memanggil nama mereka berdua dan terlihatlah hinata yang sedang berlari sambil melambaikan tangan ke arah perahu

karawachi dan hiroki membalas lambaian tangan hinata tersebut namun karawachi dan hiroki yang melihat hinata yang semakin kemari semakin kencang ia berlari merasa bahwa hinata akan melompat dari pulau kearah perahu

"apakah kamu merasa bahwa kakamu akan melompat ke arah perahu"

"akurasa kamu benar karawachi namun setahuku walaupun kaka ku memiliki batu V Stone aku rasa ia tidak akan pernah sampai ke perahu ini yang jaraknya hampir setengah kilo meter dari permukaan pulau"

akhirnya dugaan merekapun benar hinata yang berlari sangat kencang dari arah pulau mulai berlari menaiki batu besar dan melompat menggunakan kekuatan batu V Stone bertipe angin yang di fokuskan pada kedua kakinya sehingga hinata dapat melompat hingga setinggi lagit dan dapat mencapai perahu yang di naiki karawachi

namun ketika karawachi dan hiroki sedang memperhatikan hinata pada saat ia akan mendarat di perahu mereka berdua menyadari sesuatu bahwa hinata akan jatuh tepat di atas hiroki sehingga membuat hiroki sedikit panik

"minggir kamu hiroki, kalau tidak kamu akan mendapatkan tendangan terbaikku di perutmu"

teriakan peringatan dari hinata yang sebentar lagi akan mencapai perahu

hiroki yang panik karena kakanya akan mendarat tepat di atasnya, hiroki langsung membalikkan badannya dan sedikit melompat hingga ia tersungkur

hinata yang sudah sampai di atas perahu dan melihat adiknya yang jatuh tersungkur ia hanya tertawa lebar, hiroki yang mendengar tawa dari kakanya tersebut merasa bahawa kakanya tidak merasa bersalah sama sekali lantas hiroki merasa kesal lalu ia berbalik untuk marah-marah kepada kakanya sendiri

"heh kaka keriput apakau ingin membunuhku dengan mendaratkan kedua kakimu kepadaku hah?"

walaupun hinata yang bersalah namun hinata tetap meninggikan egonya karena hiroki memanggilnya dengan sebutan keriput dan malah membalas hiroki dengan memarahinya balik

"siapa yang kamu bilang keriput hah? lagian salah kamu sandiri menghalangi pendaratanku"

"apa kamu bilang nenek tua, salah ku?"

hiroki mengatakan hal tersebut dengan wajah yang sangat kesal sambil mengepal dan mengangkat tangannya keatas yang lengannya di tekuk sehingga kepalannya sejajar dengan wajahnya

hinata menaruh kedua tangannya di pinggangnya dan sedikit membungkukkan diri supaya sejajar dengan wajah hiroki yang sedang kesal dan juga hinata menunjukan wajah yang sangat kesal pula karena disebut nenek tua oleh hiroki adiknya sendiri

"sekarang kamu semakin berani yah sama kakamu ini, apa kamu ingin menantangku hah bocah ingusan"

karawachi yang melihat pertengkaran mereka berdua mencoba untuk meredahkan emosi mereka berdua

"sudahlah cukup hiroki tidak usah marah kepada kakamu, ka hinata juga minta maaflah kepada hiroki"

namun karawachi tidak di hiraukan oleh mereka berdua dan tetap mencoba untuk meredahkan emosi mereka berdua walau tidak di hiraukan sama sekali

tak lama kemudian datanglah kake musashi yang sedang berjalan ke arah karawachi, hinata dan hiroki untuk memberi tahu bahwa perahu sudah siap untuk berangkat

"hei hinata hiroki sudahlah kalian jangan bertengkar" mendengar perkataan tersebut dari kake musashi Hinata dan hiroki saling memalingkan kepalanya satu sama lain dan mereka berduapun berhenti bertengkar

"kita akan berangkat sekarang, sebaiknya kalian bertiga membantu kru kapal untuk merentangkan layar perahu dan simpan dulu barang kalian di kamar kalian"

mereka bertigapun menuruti apa yang di perintahkan oleh kake musashi dengan serentak mengatakan "baiklah" mereka bertiga langsung pergi untuk menyimpan barang mereka terlebih dahulu lalu membantu kru kapal untuk merentangkan layar, sebelumnya kru kapal terdiri dari 3 orang ditambah kake musashi, hinata, karawachi, dan hiroki total yang berada di perahu menjadi 7 orang, setelah merentangkan layar akhrinya perahupun berlayar mengarungi lautan

ada 3 lautan yang akan mereka lewati dan lautan pertama yang akan mereka lewati adalah The Great Blue Hole

The Great Blue Hole Ini adalah sebuah perairan lautan yang jika terjadi sebuah ombak besar maka akan menciptakan sebuah pusaran air yang sangat besar dan dapat menenggelamkan banyak kapal, menurut kake musashi The Great Blue Hole ini sudah banyak menelan korban hingga ribuan nyawa manusia

maka dari itu karawachi dan hiroki merasa sedikit ketakutan sehingga mereka berdua mencoba untuk menguatkan diri mereka dari rasa takut tersebut, mereka berduapun sedikit mengobrol tentang The Great Blue Hole karena mereka bedua merasa heran "kenapa kita semua harus melewati lautan bebahaya itu, kalo kita bisa memutari lautan tersebut" ucap dari mulut hiroki kepada karawachi

salah satu kru kapal yang mendengar pembicaraan karawachi dan hiroki ketika ia hendak menyuruh karawachi dan hiroki untuk membersihkan kapal yang di suruh oleh kake musashi kepadanya, berkata kepada karawachi dan hiroki bahwa "kenapa kita tidak memutari lautan tersebut di karenakan kemungkinan adanya musuh dari negara silver karena The Great Blue Hole tersebut tidak jauh dari negara silver dan walaupun kita memutari ke sisi lain ada sebuah negara kecil yang sudah di kuasai juga oleh negara silver yaitu negara elite yang sudah lebih dulu di kuasai oleh tentara silver, sebelumnya maafkan aku yang tidak sengaja mendengar pembicaraan kalian dan tiba-tiba berbicara pada kalian hehe" kru tersebut meminta maaf karena memotong pembicaraan sambil sedikit tersenyum malu

"oh iyah, sebelumnya namaku adalah Tanada kru dari kapal ini yang telah di rekrut oleh tuan myamoto musashi dan tuan myamoto musashi ingin kalian membersihkan kapal ini, saya juga sudah menyiapkan alat-alat nya di bagian tengah perahu dekat dengan tiang layar kapal"

mereka berdua hanya diam kebingungan dan hanya menjawab kru itu dengan jawaban "baiklah" karena kru tersebut langsung menjelaskannya tanpa memberi kesempatan berbicara kepada mereka berdua lalu tanada menyuruh mereka berdua untuk mengikutinya ke bagian tengah kapal seperti yang sudah di jelaskan oleh tanada tadi bahwa alat-alat kebersihannya ada di bagian tengah kapal "mari ikuti saya ke bagian tengah kapal untuk penjelasan lebih lanjutn tentang bagian mana saja yang akan kalian bersihkan" ucap dari mulut tanada

tibalah mereka bertiga di bagian tengah kapal lalu tanada menjelaskan bagian apa saja yang harus mereka bersihkan

penjelasannyapun tidak begitu panjang, tanada hanya menjelaskan bahwa mereka harus membersihkan seluruh bagian atas kapal dan tidak boleh ke bagian yang lain karena bagian yang lain sudah di bereskan oleh kru kapal

setelah memahaminya karawachi dan hiroki langsung mengerjakannya tanpa mengucapkan seucap katapun kepada tanada

tanada langsung pergi setelah mereka berdua mengerjakannya dan berpesan kepada mereka berdua bahwa ia akan mengecek kembali untuk memastikan kebersihannya

sekitar 1 jaman mereka berdua membersihkan perahu akhirnya mereka selesai mengerjakan tugas mereka tak beselang lama lalu datanglah tanada yang menanyakan tentang pekerjaan mereka berdua

"bagaimana apakah kalian berdua sudah selesai membersihkan kapal?"

"iyah, kami sudah selesai membersihkannya"

jawab karawachi kepada tanada

tanadapun mengecek ke setiap sudut kapal untuk memastikan kebersihannya sedangkan karawachi dan hiroki sedang duduk istirahat sambil menunggu tanada selesai melakukan pengecekan

tidak membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan pengecekan tanada langsung kembali ke tempat dimana karawachi dan hiroki beristirahat di dekat tangga perahu

tanada yang sudah melakukan pengecekan dan bahwa semuanya dilakukan dengan sangat baik lalu memberi tahu mereka berdua bahwa pekerjaan yang kalian berdua lakukan sangatlah baik dan tanada bertanya kepada karawachi dan hiroki "apakah kalian berdua lapar? jika lapar mari kita makan karena hinata dan kuro sudah menyiapkan makan siang untuk kita" mereka berduapun merasa sangat senang setelah mendengar bahwa makan siang sudah di siapkan

karawachi dan hiroki langsung berdiri sambil saling menatap satu sama lain dengan wajah yang sangat senang

"benarkah"

bersamaan mereka berdua mengucapkan hal tersebut

saking senangnya mereka terburu-buru masuk ke ruang makan perahu, disanah ada hinata dan kuro yang sedang menaruh makanan ke atas meja makan perahu yang sudah hampir lengkap berada di atas meja makan, hanya tinggal mengambil beberapa piring lagi

karena saking senangnya karawachi dan hiroki langsung duduk di kursi makan, tanpa melihat situasi hiroki mengambil salah satu daging ayam yang berada di atas meja lalu hendak untuk memakannya, namun hinata uang melihat adiknya yang hendak makan duluan tanpa menunggu semua orang membuat hinata marah sehingga hinata memukul kepala hiroki dan menegurnya

"kamu seharunya menunggu dulu yang lainnya hiroki"

"iyah ka, tapi tidak harus kamu pukul juga kepalaku ka, tegur sajakan bisa aku hanya lupa karena lapar"

"itu akibatnya karena kamu sudah mencemari daging ayam itu dengan tanganmu, sebaiknya kamu cuci dulu tanganmu hingga bersih dan pisahkan daging ayam itu ke piringmu"

walaupun kesal karena di pukul oleh hinata, hiroki tetap menurutinya

"baiklah ka, aku akan membersihkannya"

tak luput dari teguran hinata karawachipun mendapatkan imbasnya karena sama-sama belum mencuci tangannya

"sebaiknya kamu juga karawachi"

"baiklah ka"

karawachi langsung pergi setelah di suruh oleh hinata, setelah kembalinya mereka berdua barulah acara makan siang dimulai