Setelah mendapatkan telepon dari seseorang, dengan segera Zio bergegas berangkat ke alamat yang sudah ditentukan.
Sebuah rumah sakit yang benar-benar agak jauh dari rumahnya.
Dia mengemudikan kendaraannya dengan sangat cepat, wajah cemas terlihat begitu jelas.
Dan kini pria itu sampai di rumah sakit tujuan, setelah sampai dan memarkirkan mobilnya, Zio dengan segera berlari menuju ke ruangan bersalin.
Dia berhenti ketika dia melihat Tito sedang terlihat cemas dan gusar.
"Tito?" Siapa Zio kepada sahabatnya.
"Zio, beruntunglah kamu segera datang, aku sangat ketakutan." Tito langsung memeluk Zio dengan erat, tubuh Tito bergetar dia tidak tahu harus bagaimana lagi saat ini.
"Bagaimana dengan keadaan Asya saat ini?" Dia bertanya dengan keningnya mengerut, dia sungguh sangat penasaran dengan kabar sang sahabat.