"Apa maksud kamu berkata seperti itu, Mi ... Pi lihat lah Alea kenapa?" lirih Evana dengan mata berkaca-kaca.
Wanita itu memang sangat pintar berakting. Dan sekarang pun dia mencoba untuk membela diri dari ucapan Alea.
Padahal Alea berkata sejujurnya dan tidak mengada-ada. Evana memang sekarang sudah menjadi direktur penting di perusahaan.
Langkah dia mulai berhasil. Namun kedua orang tuan angkat Evana sama sekali tidak mengetahui tentang hal itu.
Mereka anggap Evana layaknya putri kandung, jadi mereka pikir kalau Evana tidak akan menusuk mereka dari belakang.
Karena kan Evana sudah berbuat budi pada tuan dan nyonya Alexis.
"Lea kamu jangan berkata seperti itu pada kakak kamu, dia itu kakak mu ingat," tukas papi Alexis dengan nada yang agak tinggi.
"Baik terserah Papi saja, kalau ada apa-apa di kemudian hari jangan menyesal, itu saja," ungkap Alea sambil memalingkan mukanya.