Di sisi lain Zio kini hanya terdiam sambil mengemukakan kendaraannya. Dia kesal sama Alea yang jalan dengan pria lain.
"Aku ga suka kamu jalan sama cowok lain," kata Zio dengan wajah penuh amarah.
"Dia teman kak Alden," jawab Alea.
"Siapa Alden?" Zio bertanya dengan pelan.
"Tentu saja kakakku, kami bahkan bermain sedari kecil, jadi kenapa kamu tiba-tiba mengeluarkan bau amunisi dan seperti hendak melempar bom padanya?" kata Alea terkekeh.
Zio lalu menghentikan mobilnya secara mendadak.
Cekiit. Buggh. "Ah euh, oi. Kamu mau membunuhku?!" teriak Lea kesakitan karena kepalanya kejedot.
Zio pun terkejut melihat Alea kesakitan.
"Sayang, mana yang sakit?" tanya Zio sambil menatap seluruh wajah cantik Alea. Lalu hendak mengecup kening Alea yang kesakitan.