Mereka semuanya terkejut pada saat Vino mengatakan hal tersebut, karena itu adalah sesuatu hal yang sangat tidak mungkin bagi mereka, namun alih-alih dari memikirkan masalah ketidakmungkinan itu. Mereka hanya bisa berharap yang terbaik untuk negerinya.
Vino berjalan melihat sekelilingnya, Di mana tempat yang sekarang dia pijaki adalah tempat yang begitu sangat sangat tidak ramah untuk dihuni. Dia melihat perumahan yang telah hancur berantakan, dan dia melihat hanya kastil kerajaan saja yang dilingkupi oleh tembok berdinding besar yang masih berdiri dengan kokoh bagus di hadapannya.
Vino tersenyum melihat mereka semuanya yang sekarang sedang memperhatikannya, dengan mata yang berkaca-kaca melihat kearah dimana laki-lakinya sekarang yang sedang berdiri sendirian di depan mereka semuanya, sebagai pusat perhatian mereka saat ini.