"Aku mencintaimu Om Pria, sangat mencintaimu. Tidak ada ada laki-laki lain yang aku cintai selain hanya dirimu saja." ucap Putri dalam hati dengan perasaan tenang dan nyaman berada dalam pelukan Priambodo yang panik.
Dengan cemas Priambodo menggendong Putri dan membawanya ke ruang kesehatan.
Tanpa memperdulikan tatapan siswa lainnya, Priambodo membaringkan Putri di atas brankar.
"Putri... Putri, bangunlah. Apa yang terjadi padamu? kamu gadis yang sangat kuat kan? kenapa kamu bisa pingsan. Bangunlah Put, jangan membuatku cemas." ucap Priambodo sambil mengguncang pelan bahu Putri.
Putri memicingkan sedikit matanya melihat wajah Priambodo yang panik dan cemas.
"Aku bahagia Om, ternyata Om Pria masih mencemaskan aku." ucap Putri dalam hati kemudian kembali memejamkan matanya.
Priambodo semakin panik tidak ada reaksi sama sekali dari Putri.
"Putri." panggil Priambodo benar-benar cemas dan merasa bersalah karena telah menghukum Putri hanya karena kecemburuan dan rasa egoisnya.