Freya datang ke perusahannya Sean dan bertanya pada sekretaris Sean. "Ke mana Sean? Kenapa dia tidak pernah bisa dihubungi beberapa hari ini?" tanya Freya dengan kesal karena tidak mendapatkan kabar dari Sean setelah pria itu mendadak pulang meninggalkan dia di luar negeri ketika sedang dalam perjalanan bisnis.
Dia tidak pernah menyangka jika Sean akan meninggalkan dia di sini. Terlebih itu juga karena urusannya Sean dengan Gwen. Yang sama sekali tidak pernah disukai oleh Freya. "Maaf Nona Freya, Tuan Sean meninggalkan perusahaan selama beberapa hari terakhir dan mengatakan jika Tuan sedang sibuk bersama istrinya. Apakah ada yang bisa dibantu? Agar kami segera menghubungi Tuan ke kediamannya," jawab Nona Angela dengan santai ketika Freya terlihat sangat kesal.
Tidak seperti biasanya Sean meninggalkan dia berdua dengan Daniel—kekasihnya. Bukan karena Freya ingin terlihat benar dihadapan semua orang. Tapi dia memang tidak suka berduaan dengan Daniel karena ketika dia bersama dengan Sean maka dunianya akan tetap bersama dengan Sean—bukan Daniel.
Freya menggertakan giginya merasa bahwa rencana memisahkan Sean dengan Gwen itu batal yang bahkan sekretarisnya Sean mengatakan jika pria itu sedang bersama dengan istrinya. "Kami akan menghubungi Tuan Sean untuk Anda, Nona Freya,"
Dia mengibaskan tangan kanannya ke udara menolak ucapan dari Angela. Dia ingin mengganggu Sean dengan caranya sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Percaya atau tidak kehadiran Daniel tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan keinginan dia untuk mendapatkan Sean sekarang ini.
Ia juga sadar bahwa dirinya hanya teman tidur bagi Sean. Tidak lebih dari sekadar saling memuaskan. Itu yang dia ketahui. Rasanya begitu sakit ketika dia mengetahui tentang kabar baik Sean yang bersama istrinya. Namun menjadi kabar buruk bagi Freya ketika tahu bahwa pria incarannya sedang bersama perempuan lain.
Freya menghentakkan kakinya ke lantai marmer yang ada di ruangan Sean itu. "Aku pergi sekarang. Katakan pada Sean bahwa aku datang mencarinya," dia pergi meninggalkan ruangan itu dengan perasaan marahnya.
Apa hebatnya Gwen sampai membuat Sean hilang darinya?
Tentu jika dibandingkan dengan Gwen yang tidak memiliki keahlian apa pun itu dia tidak akan bisa dikalahkan oleh perempuan lemah seperti Gwen yang sekarang menjadi istrinya Sean.
Di lobi dia keluar dengan begitu angkuh tanpa peduli dengan tatapan orang-orang terhadapnya.
Ketika Lucy datang mengantar contoh desain yang dia buat untuk ditinjau oleh tim kreatif yang akan merancang busana untuk pemeran film yang akan dibuat nanti oleh Sean, dia bertemu dengan Freya yang dia tahu sendiri bahwa perempuan itu sangat dekat dengan Sean.
Lucy mencoba untuk tidak tahu apa-apa tentang perempuan itu.
Dia hanya mengantar contoh desain yang dia buat sebab hanya diberikan waktu selama seminggu oleh Sean untuk mengerjakan semua itu. Tidak mudah bagi Lucy mengerjakan semua tugas-tugas yang diberikan itu. Apalagi ketika dia melihat sendiri bagaimana Gwen melakukan kesalahan terhadap Valeria ketika sedang berada di rumah ayahnya.
Dia menggeleng lalu berusaha tidak peduli. Dia menemui seorang resepsionis yang sedari tadi terlihat memperhatikan Freya keluar dari perusahaan itu. "Kenapa Nona Freya selalu datang ke perusahaan? Dia sudah tahu kalau Tuan Sean sudah punya istri bukan? Walaupun dia dan CEO itu adalah teman baik, tidak seharusnya selalu datang dengan raut wajah yang sangat kasihan bukan?" resepsionis itu terlihat kesal juga dengan kedatangan Freya.
Namun Lucy mencoba untuk tetap fokus pada apa yang dia kerjakan. "Apa aku bisa bertemu dengan Nona Angela?"
"Sebelumnya kau sudah membuat janji?" tanya perempuan itu dengan raut wajah yang terpaksa membaik kembali setelah dia datang sebagai tamu.
Lucy mengeluarkan dokumen itu. "Aku diminta untuk mencari Nona Angela oleh Tuan Sean,"
"Baik, tunggu sebentar!"
"Apakah Tuan Sean pernah memerintahkan Anda untuk datang sebelumnya?"
Lucy sangat tahu bahwa perusahaan ini sangatlah ketat jadi harus benar-benar paham siapa yang datang ke kantor ini. Bukan dari orang sembarangan yang bisa datang kapan saja dia inginkan. Semua tamu harus membuat janji terlebih dahulu kepada Angela. "Aku diminta datang langsung karena aku adalah perancang untuk kostum pada pemeran film yang akan dibuat oleh Tuan Sean," jelas Lucy yang membuat perempuan itu terdiam lalu mengantarkannya ke ruangan Angela.
Mereka memang merencanakan pembuatan film besar-besaran nantinya yang sedang membutuhkan perancang terhebat yang bisa membuat kostum sesuai dengan yang diarahkan. Kedatangan Lucy bukan hanya untuk percuma ke perusahan ini. Dia bahkan diundang langsung oleh pemilik perusahaan yang sekarang dia kunjungi.
Dia akan dipertemukan dengan perancang busana juga yang sudah didapatkan oleh mereka. Kata Sean mereka berdua akan bekerja sama nantinya ketika bekerja. Maka dari itu dibutukuhkan kerjasama tim yang benar-benar bisa kompak mengerjakan ini semua. Begitu yang dipikirkan oleh Lucy.
Masuk ke dalam ruangannya Angela, Lucy dipersilakan duduk lalu menyerahkan dokumen yang dia bawa untuk ditinjau segera.
Angela sudah meninjau semua yang diberikannya. "Mohon maaf Anda sudah lama menunggu dibawah Nona Lucy. Jadi untuk perihal ini mohon tunggu beberapa hari terlebih dahulu karena kami perlu memperimbangkan apa yang kau serahkan hari ini. Aku tidak bisa menjamin kau bisa diterima di sini karena bukan hakku. Jadi aku hanya bisa berdoa agar kau diterima karena desain yang kau serahkan itu sangat bagus," puji Nona Angela.
Lucy berterima kasih karena telah diberikan kesempatan untuk bisa bertemu dengan perempuan cantik yang pasti sudah sangat lama bekerja di sini.
Karena tidak bertemu dengan perancang yang lain. Mau tidak mau Lucy harus pergi dari perusahaan itu untuk melanjutkan kegiatannya besok pagi.
Kembali ke apartemennya dia merasa ada yang tidak beres dengan Gwen sampai perempuan itu tidak mengabarinya sama sekali. Bahkan ponsel temannya tidak bisa dihubungi semenjak pembebasan itu.
Tidak mungkin bagi Lucy menghubungi ke nomornya Sean walaupun dia tahu nomor suami dari temannya. Tetap saja dia inginkan agar teman baiknya baik-baik saja di sana.
Tidak ada berita buruk juga yang dia dapatkan setelah bertemu dengan Freya tadi di kantornya Sean.
Jika ada yang bisa dia dengar sedikit saja kabar mengenai suami temannya. Dia sudah pasti akan mengatakan hal itu kepada Gwen karena tidak mau jika hati perempuan tersebut sakit. Sudah cukup bagi Lucy melihat Gwen menangis karena orang-orang selalu jahat padanya.
Hanya Lucy yang menjadi teman berceritanya Gwen. Dalam hal apa pun perempuan itu tidak pernah menyembunyikan kisah yang menyedihkan dari Lucy.
Mengenai rencana Gwen mencari Ibu dan juga saudara ibunya pun dia sangat setuju akan hal itu.
Lucy juga memiliki firasat bahwa Ibunya Gwen masih hidup. Tetapi tidak ada yang tahu perempuan itu hidup di mana dan apakah baik-baik saja atau tidak. Yang tahu hanyalah Ayahnya Gwen dan juga ibu tirinya Gwen karena setelah perceraian itu, Gwen hidup terlantar dan dibesarkan oleh Ayahnya bersama dengan penyiksaan yang setiap hari didapatkan oleh Gwen dari Jane dan juga Valeria.
Maka sekarang adalah waktunya untuk hidup bahagia, buah dari kesabarannya selama ini. Dia ingin Gwen hidup selamanya bersama dengan Sean tanpa ada gangguan siapa pun.
Mengenai Freya, dia akan membantu Gwen untuk menghadapi perempuan yang masuk ke dalam rumah tangga Gwen itu—Sekalipun Freya adalah teman baiknya Sean.