Azarano si pria bodoh itu mengapa sih tak sadar-sadar? Memangnya apa sih yang menarik dariku? Mengapa dia tak pernah kapok mencampuri urusanku? Dia pikir dia siapa datang kesini sok-sok-an ingin menyelematkanku. Sudah berkali-kali kutegaskan jika aku tidak ingin dia mengganggu urusanku. Kalau dia ikut mati denganku, pasti fans-fans fanatiknya akan menyalahkanku, belum lagi gadis-gadis yang sering mengirimnjo ya surat cinta, pasti mereka akan histeris sedih jika pangeran mereka mati untuk menyelamatkan gadis kepala batu seperti aku. Apa jangan-jangan ada sarang laba-laba yang meyumbat otaknya? Atau mungkin dia pernah tersedak tulang ayam sampai-sampai menyumbat peredaran darahnya ke otak?
"Dasar kau bodoh, buat apa kau cari mati kesini?!" Aku berteriak sekencang-kencangnya karena khawatir selain otaknya yang sudah cacat, pendengarannya juga sudah mulai tuli.
"Kleir, Sa… Saya kesini tentu untuk menyelamatkanmu. Buat apa kau bertanya lagi!"
"Dasar Azran bodoh!"