Istanbul, Turki, Oktober 2018
Irama muram hujan yang turun siang hari meneteskan airnya di daun- daun tanaman kemudian merambat ke seluruh batang pohon besar tersebut,
Yusuf tampak basah kuyup karena kehujanan tak lama Ia pun berteduh di sebuah halte sepi tak jauh dari jangkauannya. Ia menyelamatkan ponselnya yang kehujanan dengan ditaruh di saku dalam mantelnya.
Tatkala hujan tak juga mereda, Ia pun menunggu dengan sabar di halte yang sunyi. Ia melihat ke arah jamnya dan menyadari jika jamnya baru saja mati karena kehabisa baterai.
Di sebrang jalan, Yusuf melihat ada sebuah toko jam. Batinnya. Kebetulan sekali, Aku akan mampir ke sana dulu untuk mengganti batre jamku sebelum pulang kembali ke Kompleks Asrama Kepresidenans di Komplek Istana Yildiz dimana Yusuf kini sudah menempati sebuah kamar di asrama khusus tempat tinggal pasukan elite pengawal Presiden.