Di lobi Hotel Istanbul, Mereka maih dalam haru menyambut kembalinya Thalita.
"Iya sama- sama aku sendiri juga merasa nggak enak sama pemerintah Indonesia khususnya Kedubes Indonesia yang ada di Istanbul ini karena mereka pilih kasih dalam meproses pencarian warga negaranya sendiri. Jujur ya kalau bukan karena omku yang merupakan Gubernur Jakarta, mana mungkin pencarian kamu bisa diprioritaskan, loh?!" nada suara Villea sedikit agak meninggi.
Rayhan ikutan bersuara. "Sayang, ini semua berkat bantuan dari Allah tapi lewat bantuan dari tangan Om kamu dan tentunya tangan pertama pembantunya adalah dari kamu sayang!" ujar Raihan bijak sembari menatap mata sang istri. Tentu perasaan Rayhan melihat Thalita dalam keadaan seperti ini sangat sedih namun tentu rasa iba itu harus ditunjukan sewajarnya saja terlebih di hadapannya ada sang istri.
"Iya sayang aku tahu kok maksud aku juga begitu," tambah Villea.
